Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Semakin Cepat Berkat Mesin Pencetak

Pengoperasian mesin pencetak dokumen kependudukan terus ditingkatkan. Baru tujuh dokumen kependudukan yang bisa dilayani.

21 April 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga menunjukan KTP di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 15 April 2022. ANTARA/Yulius Satria Wijaya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Mesin ADM baru bisa mencetak tujuh jenis dokumen kependudukan.

  • Mesin pencetak KTP di PGC sudah mulai beroperasi,

  • Sejumlah pemerintah daerah berencana mengadakan sendiri mesin ADM.

JAKARTA – Kementerian Dalam Negeri terus menambah pengoperasian mesin anjungan dukcapil mandiri (ADM) di berbagai lokasi. Salah satu yang terbaru adalah instalasi mesin pencetak dokumen kependudukan di Gerai Pelayanan Publik, di Pusat Grosir Cililitan, Jakarta Timur, awal April lalu. Kemendagri memberikan mesin ADM kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta karena dinilai berhasil memangkas durasi layanan kependudukan dan pencatatan sipil (dukcapil).

“Mesin ADM ini untuk memudahkan masyarakat mendapatkan dokumen kependudukan tanpa perlu antre (di kantor kelurahan atau dinas dukcapil),” kata Direktur Jenderal Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini



Pengoperasian mesin ADM menjadi salah satu transformasi digital Ditjen Dukcapil Kemendagri yang dimulai pada 2019. Program ini berjalan bersamaan dengan kebijakan revolusi layanan kertas putih dan tanda tangan digital pada dokumen kependudukan. Sebelumnya, pengurusan administrasi sering terhambat karena stok blangko dokumen kependudukan habis. Proses pengajuan dokumen juga berlarut karena harus mendapatkan tanda tangan basah dari pejabat yang berwenang.

Kemendagri memulai program ini dengan pemasangan mesin ADM di empat wilayah, yaitu Kabupaten Magetan, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Wonogiri, dan Kota Tangerang Selatan. Program ini terus berkembang hingga tersebar ratusan mesin ADM melalui pengadaan dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta kolaborasi dengan swasta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kebijakan pemasangan mesin ADM tak diterapkan secara masif dan serentak. Pemerintah memiliki prioritas pada daerah-daerah dengan tingkat kebutuhan yang signifikan. Selain itu, Kemendagri secara perlahan harus menambah kapasitas server pangkalan data (database) agar mampu menampung beban akses seluruh mesin. Adapun, hingga saat ini, mesin tersebut baru bisa mencetak tujuh dokumen kependudukan, yaitu kartu keluarga, kartu tanda penduduk, kartu identitas anak, akta lahir, akta kematian, akta perkawinan, dan akta perceraian.

Sebelum di PGC, berdasarkan data website Sinaridigital.id, pemerintah Jakarta telah memiliki mesin ADM di delapan lokasi, yaitu Mal Pluit Village, Gedung Mitra Praja Sunter, Lippo Mall Puri, Plaza Slipi Jaya, kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Mal Pelayanan Publik Setiabudi, Lippo Mall Kemang, dan RPTRA Penggilingan. "Penduduk Jakarta itu sebanyak 11,2 juta. Sejak bayi lahir sampai meninggal, semua membutuhkan pelayanan administrasi kependudukan," ujar Zudan.

Kepala Suku Dinas Dukcapil Jakarta Timur, Muhammad Nurrahman, membenarkan pengoperasian mesin ADM di Gerai Pelayanan Publik PGC. Meski demikian, kata dia, instalasi sistem pada mesin pencetak ini masih belum selesai. Warga Jakarta baru bisa mencetak dua dokumen kependudukan, yaitu KK dan KIA. Namun, dia mengklaim, mesin ini akan berfungsi maksimal untuk penerbitan sejumlah dokumen kependudukan. “Kami pun menempatkan petugas di lokasi pelayanan untuk memberikan informasi dan instruksi kepada masyarakat yang menggunakannya,” kata dia.

Menurut Nurrahman, pengoperasian mesin ADM untuk pencetakan dokumen sangat mudah dan sederhana. Namun masyarakat harus lebih dulu melengkapi seluruh berkas persyaratan dengan mengunggah secara online pada aplikasi Alpukat Betawi—sistem digital Dukcapil Jakarta—atau secara offline dengan datang ke kantor kelurahan terdekat. Selain itu, pengaju dokumen harus memiliki nomor telepon seluler dan alamat e-mail yang aktif. “Dukcapil akan mengirim QR code yang akan dibaca mesin ADM ke nomor telepon dan e-mail,” ujar dia.


Selain Jakarta, Pemerintah Kota Depok telah mengaktifkan layanan mesin ADM di dua lokasi, yaitu The Park Sawangan dan Transmart Cibubur. Kepala Dinas Dukcapil Depok, Nuraeni Widayatti, mengatakan, dalam satu hari, setiap mesin bisa mencetak sekitar 50 dokumen kependudukan. Satu kali proses pencetakan membutuhkan waktu tak lebih dari lima menit. “Masyarakat hanya perlu diingatkan untuk segera mencetak ketika mendapat QR code karena masa aktifnya hanya dua tahun,” kata dia seperti dikutip Antara.

Seperti Kota Depok, Pemerintah Kota Ambon pun berencana menambah jumlah mesin ADM agar mempermudah pengurusan dokumen kependudukan. Saat ini, kata Sekretaris Pemkot Ambon, Agus Ririmasse, hanya ada satu mesin pencetak yang merupakan hibah Kemendagri pada 2021. Masyarakat bisa menggunakan alat ini dengan mendatangi gedung balai kota. “Ke depannya, mesin ADM mungkin bisa ada di tempat umum, seperti mal dan kantor kecamatan, yang bisa diakses masyarakat,” kata dia.

FRANSISCO ROSARIANS | ANT

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus