Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Semakin Genting di Daerah Penyangga

Protokol kesehatan semakin diperketat. Semua rumah sakit rujukan diminta menambah kapasitas ruang perawatan pasien Covid-19.

18 Juni 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Antre Vaksinasi Covid-19 di Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit Rumah Sakit Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, 17 Juni 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Pemerintah daerah di kawasan Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi menghadapi situasi genting.

  • Pemerintah Kota Bogor bakal memaksa masyarakat menerapkan protokol kesehatan guna menekan penambahan kasus.

  • Pemerintah Kota Bekasi memberlakukan karantina lokal di lingkungan yang memiliki tingkat penularan tinggi.

TANGERANG – Pemerintah daerah di kawasan Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek) tengah menghadapi situasi genting dalam penanganan wabah. Ketersediaan ranjang perawatan untuk pasien Covid-19 semakin menipis, sedangkan jumlah kasus terus melonjak secara signifikan. "Saat ini kasus Covid-19 sedang tinggi-tingginya,” kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni, kemarin. “Persentase tempat tidur di RSUD Kota Tangerang sudah 97,38 persen terisi."

Menurut Dini, grafik penambahan pasien rawat inap di RSUD Kota Tangerang pada periode 1-10 Juni masih di angka 10-16 orang per hari. Namun selepas itu, penambahan pasien per hari mencapai 25-31 orang. Jumlah pasien yang datang lebih banyak dibanding pasien yang telah sembuh. Akibatnya terjadi penumpukan pasien yang harus dirawat. Manajemen rumah sakit berupaya menangani lonjakan itu dengan meningkatkan daya tampung. "Kapasitas normal 104 ranjang, sekarang sudah ditambah menjadi 156," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pasien yang datang ke RSUD Kota Tangerang, kata Dini, umumnya membutuhkan penanganan khusus. Sebab, mereka sebagian besar kesulitan bernapas, sehingga membutuhkan bantuan oksigen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah mengatakan ketersediaan tempat tidur di Rumah Isolasi Terkonsentrasi hingga kemarin sudah 98 persen terisi. Adapun untuk rumah sakit rujukan, tingkat keterisian ruang intensif (ICU) sudah 89,43 persen dan ruang isolasi 85,18 persen. “Kami memutuskan penambahan satu ruang isolasi,” katanya. “Yang paling dulu akan kami buka adalah Rumah Singgah Dinsos."

Guna menekan penyebaran wabah, Arif menyerukan agar masyarakat menaati protokol kesehatan secara tertib. Ia berencana menggelar Operasi Aman Bersama (OAB) di tingkat kelurahan. Operasi ini melibatkan seluruh pegawai kelurahan, kecamatan, dan organisasi perangkat daerah (OPD). Mereka disebar ke 104 kelurahan di berbagai pusat keramaian. Tujuannya untuk memastikan masyarakat benar-benar menjalankan protokol kesehatan. “Kami batasi kembali operasional sektor ekonomi. Pusat pertokoan, warung makan, kafe, restoran, hingga mal harus tutup lebih awal," katanya.

Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar kemarin mengumpulkan semua direktur serta pimpinan rumah sakit negeri dan swasta di Kabupaten Tangerang. Ia meminta mereka bersiap melaksanakan penambahan tempat tidur perawatan pasien Covid-19. "Apa yang terjadi di Jakarta saat ini cukup mengkhawatirkan,” katanya. “Kami harus selalu siap menghadapi lonjakan jumlah kasus.”

Selain meningkatkan daya tampung ruang perawatan, Zaki meminta seluruh rumah sakit menyiapkan fasilitas untuk pelaksanaan vaksinasi. Saat ini Kabupaten Tangerang masih menunggu kiriman vaksin dari Kementerian Kesehatan. Jika sewaktu-waktu vaksin datang, vaksinasi bisa dijalankan saat itu juga.

Di Kota Bogor, lonjakan angka kasus Covid-19 meningkat tajam dalam sepekan terakhir. Bahkan lonjakan kali ini mencatatkan rekor baru dengan jumlah 204 kasus dalam sehari. Padahal sebelumnya angka tertinggi yang tercatat pada Februari lalu hanya 108 kasus. “Kondisi ini dikategorikan situasi genting,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. “Keterisian ruang isolasi pekan kemarin masih di bawah 20 persen, kini sudah 60 persen.”

Bima menyatakan bakal memaksa masyarakat menerapkan protokol kesehatan guna menekan angka penambahan kasus. TNI dan Polri nanti dilibatkan untuk menindak para pelanggar protokol. “Mulai hari ini jam 9 malam, sudah tidak ada lagi aktivitas apa pun. Jika ada yang melanggar, kami tindak tegas,” ucapnya.

Kepala Kepolisian Resor Kota Bogor Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro mengatakan pembatasan kendaraan bermotor dengan sistem ganjil-genap mulai diberlakukan lagi di dalam kota. Pembatasan ini mulai dari pukul 10.00 hingga 16.00. “Untuk kendaraan dari luar kota, secara situasional kami akan menutup ruas jalan tol menuju Kota Bogor,” kata Susatyo.

Pemerintah Kota Depok juga mulai memperketat protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran wabah. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 berencana memperketat pelaksanaan protokol kesehatan hingga tingkat RT. “Surat keputusannya sedang dalam proses, tapi intinya kami akan menguatkan di level RT dengan gerakan jaga kampung kita,” kata juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana.

Petugas memeriksa pengendara saat pemeriksaan penerapan protokol kesehatan di Cilangkap, Depok, Jawa Barat, 19 Mei 2021. TEMPO/M. Taufan Rengganis.

Pola pengawasan ini, kata Dadang, melibatkan satuan tugas tingkat kecamatan dan kelurahan, serta Tim Pengawas Tiga Pilar. Mereka akan terus mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan di lingkungan RT.

Menurut Dadang, kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Kota Depok membutuhkan perhatian ekstra. Saat ini bed occupancy rate (BOR) untuk ruang isolasi sudah mencapai 73,4 persen, sedangkan untuk ruang ICU mencapai 71,9 persen. “Untuk tempat isolasi pasien tanpa gejala di Wisma Makara Universitas Indonesia (UI) dan Pusat Studi Jepang (PSJ) sudah mencapai 90,9 persen,” katanya.

Pemerintah saat ini masih berupaya menambah ruang perawatan. “Saat ini baru dua yang akan tambah, yakni RSU Bunda Margonda dan RS Grha Permata Ibu,” ujarnya. Untuk RSU Bunda Margonda sedang disiapkan 30 tempat tidur tambahan, sedangkan untuk RS Grha Permata Ibu sebanyak 10 tempat tidur.

Pemerintah Kota Bekasi mencatat BOR di semua rumah sakit di Kota Bekasi sudah melewati angka 66,31 persen dengan kasus aktif sebanyak 1.756. "Dari total 1.864 tempat tidur, yang tersisa tinggal 628," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Eni Herawati.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan pemerintah memperpanjang PPKM skala mikro hingga 30 Juni mendatang. Pemerintah juga memberlakukan karantina lokal di lingkungan yang memiliki tingkat penularan Covid-19 yang tinggi. Misalnya, di Perumahan Taman Harapan Baru yang saat ini terdapat 47 kasus. "Lockdown warga sekitar, supaya dia jangan ke mana-mana," kata Rahmat.

SUSENO | AYU CIPTA (TANGERANG) | M.A. MURTADHO (BOGOR) | ADE RIDWAN YANDWIPUTRA (DEPOK) | ADI WARSONO (BEKASI)
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus