Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Brilly Eldon Fachrudin bersama rekannya telah mengembangkan sepeda listrik tenaga surya. Dalam pembuatannya, Brilly dibantu oleh sembilan anggota lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Brily dan rekannya mampu menyempurnakan konsep yang diangkat seniornya. Sepeda listrik tenaga surya tersebut diklaim sebagai kendaraan masa depan hemat energi dan ramah lingkungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Jika angkatan sebelumnya belum berhasil menstabilkan daya yang masuk, alhamdulillah tim kami berhasil menemukan dan memecahkan permasalahan tersebut,” kata Brily, dikutip Tempo.co dari Antara hari ini, Senin, 23 Januari 2023.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan bagaimana cara kerja sepeda listrik tenaga surya tersebut. Menurut dia, energi cahaya matahari yang masuk ke panel akan langsung ke aki, kemudian ke mesin, lalu kontroller yang menghubungkan dinamo dengan setelan gas.
“Dari cahaya matahari disambungkan ke kontroller untuk menstabilkan arus daya masuknya ke aki, sedangkan dari aki nanti masuk ke mesin lagi di kontroller. Ini untuk menghubungkan antara dinamo dan setelan gasnya agar arus yang dikeluarkan oleh akinya stabil,” jelas dia.
Brily dan timnya juga telah melakukan uji coba sepeda listrik tenaga surya di malam hari, di mana tidak terdapat cahaya matahari atau arus masuk. Namun kendaraan itu tetap bisa melaju dengan menyimpan cahaya matahari di siang hari sampai penuh.
Alhasil, sepeda listrik tenaga surya tersebut mampu menempuh jarak sekitar 12 km, mulai dari Sawojajar ke Kampus III UMM di Jalan Raya Tlogo Mas. Perjalanan tersebut menghabiskan tiga bar daya dari total 5 bar yang tersedia.
Ia juga menerangkan bahwa listrik yang dihasilkan dari cahaya matahari tidak hanya menghasilkan arus untuk melajukan sepeda. Akan tetapi listrik juga dapat menyalakan lampu pada kendaraan.
Mahasiswa UMM ini juga mengubah penempatan pedal, yang awalnya berada di roda belakang, kini dipindahkan ke depan. Langkah tersebut dilakukan agar mesin sepeda listrik tenaga surya tidak mudah rusak.
“Manfaatnya adalah untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, penghematan listrik, dan pemanfaatan energi matahari. Penggunaan jangka panjang juga lebih efisien, terutama penggunaan jarak tempuh dekat,” tambah Brilly.
ANTARA
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto