Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Sepeda Motor 'Sepanyol'

20 Oktober 2002 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI Wonosobo, Jawa Tengah, ditemukan sepeda motor "sepanyol" (separuh nyolong). Disebut separuh karena kalau dikatakan dipinjam kok tanpa izin pemiliknya, tapi kalau disebut nyolong (mencuri) toh akhirnya dikembalikan juga setelah "dipinjam" selama satu setengah tahun. Kejadian langka itu menimpa sepeda motor milik Semi, seorang brigadir polisi yang tinggal Kampung Miplak, Wonosobo. Sepeda motor ini sudah hilang tahun lalu saat diparkir anaknya, Dwi Suhartanto, di halaman sekolahnya. Sang ayah sudah melaporkan kejadian itu ke kantornya sendiri. Teman-temannya sesama polisi pun telah mencari di wilayah Wonosobo, tapi sia-sia saja. Lelaki 45 tahun tersebut lalu mencari bantuan ke dukun. Tidak tanggung-tanggung, tiga orang dukun paling kesohor di kotanya ia datangi. Ternyata ketiga dukun itu memberi saran yang sama: "Sabar, sepeda motor itu pasti dikembalikan." Syaratnya, Semi harus membuat selamatan. Dia pun telah mengadakan kenduri persis seperti yang disarankan dukun. Tapi, ditunggu sampai berbulan-bulan, sepeda motor itu tidak dikembalikan juga. Akhirnya Semi pasrah dan melupakan sepeda motor barunya itu. Sebulan lalu, dia malah sudah membelikan sepeda motor bekas untuk anaknya, yang kini kuliah di Semarang. Tiada mimpi atau tanda-tanda, Emy, istri Semi, tiba-tiba melihat sebuah motor nongkrong di depan rumahnya, Kamis pagi dua pekan lalu. Semula dia menyangka kendaraan ini milik tukang ojek yang biasa mangkal di ujung jalan. Setelah seharian sepeda motor itu tidak bergerak dari tempatnya, si istri mulai curiga. Emy lantas mendekatinya dan, ketika melihat pelat nomornya, dia langsung terkejut. Ternyata angka di pelat itu persis dengan sepeda motornya yang hilang. Dia pun menggeleng-gelengkan kepala saat membaca tulisan tangan pada sepotong kertas yang ditempel di sepeda motor itu. Isinya, "Mohon maaf telah meminjam sepeda motor selama satu tahun lebih. Saya pinjam karena waktu itu butuh uang." Keluarga Pak Polisi tak hendak menyimpan lama-lama barang "bersejarah" itu. Emy kesal gara-gara banyak onderdil dan aksesorinya yang sudah diganti. Karena itu, dia ingin segera menjual sepeda motor "sepanyol" itu. Anda tertarik? Agung Rulianto, Imron Rosyid (Wonosobo), Kukuh S. Wibowo (Surabaya)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus