Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Seperti Feby Febiola, Kenapa Kemoterapi Bikin Rambut Rontok?

Feby Febiola mengalami kerontokan rambut saat menjalani kemoterapi untuk mengobati kanker ovarium.

22 Juli 2020 | 14.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Feby Febiola (Instagram/@febyfebiola_)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Feby Febiola mengalami kerontokan rambut saat menjalani kemoterapi untuk mengobati kanker ovarium. Karena rontok, dia pun memutuskan memangkas pendek rambutnya hingga mendekati botak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dari dulu suka berandai-andai kalau punya rambut bondol kayak gini, akhirnya kesampaian juga. Kayaknya cewek botak itu keren dan berkarakter,” kata dia dalam keterangan foto yang diunggah di Instagram pada Selasa, 21 Juli 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di foto itu Feby terlihat tersenyum, sambil memamerkan rambut barunya. Dia juga mengunggah foto lain bersama sang suami yang juga memotong rambut seperti Feby.

“Dulu aku suka bangga sama rambut sendiri, rambutku itu sehat, kuat dan ga mudah rontok. Sampai akhirnya chemo menggugurkannya helai demi helai. Aah... betapa rapuhnya manusia, sampai rambut aja bukan kuasa kita yang mengatur, memang semuanya anugerah,” ujar dia dalam satu unggahan lainnya.

Dilansir dari Verywell Health, masalah rambut rontok pada pasien kemoterapi merupakan hal umum. Penyebabnya, obat kemoterapi bekerja secara sistemik di seluruh tubuh untuk mencegah pembelahan dan pertumbuhan sel yang cepat. Tidak hanya sel kanker, obat ini juga merusak sel normal lainnya termasuk folikel rambut, sel-sel di saluran pencernaan, hingga sel di sumsum tulang.

Meskipun demikian, tak semua kemoterapi menyebabkan kerontokan. Ada beberapa hal yang mempengaruhi, antara lain dosis kemoterapi. Semakin tinggi dosisnya, semakin besar kemungkinan kerontokan.

Selain itu, frekuensi pemberian kemoterapi juga jalur pemberiannya. Kemoterapi intravena atau infus cenderung menyebabkan kerontokan rambut dibandingkan dengan obat oral. Kombinasi obat-obatan lain juga bisa mempengaruhi. Selain itu ada faktor keturunan. Sebagian orang memiliki gen rambut yang lebih mudah rontok dibandingkan yang lain.

Sebagian besar rambut rontok akibat kemoterapi berlangsung hanya sementara. Kerontokan biasanya muncul dalam dua hingga empat minggu setelah memulai kemoterapi, tapi akan tumbuh kembali dalam tiga hingga enam minggu setelah menyelesaikan perawatan.

Untuk membantu rambut tumbuh kuat kembali, perlakukan dengan lembut. Pada tahap awal pertumbuhan rambut, hindari mewarnainya. Hindari penggunaan hair dryer atau alat penata rambut panas lainnya.

Ketika rambut tumbuh kembali, mungkin warna atau teksturnya sedikit berbeda dari sebelumnya. Tapi, perbedaan itu juga bersifat sementara.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus