Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi asal Australia, Sia Furler, mengaku memiliki gangguan kesehatan kronis. Ia mengalami penyakit neurologis yang disebut dengan sindrom Ehlers Danlos.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal tersebut diakui Sia dalam unggahannya pekan lalu. "Hei, aku menderita sakit kronis, penyakit neurologis, Ehlers Danlos dan aku hanya ingin mengatakan kepada kalian yang menderita sakit, apakah fisik atau emosional, aku mencintaimu, teruslah berjuang," tulis sang penulis lagu pada Jumat, 5 Oktober 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia memberi semangat pada sesama penderita penyakit saraf tersebut. Ia mengatakan betapa sakit itu menyiksanya. “Rasa sakit itu melemahkan semangat, dan Anda tidak sendirian,” tulis dia, melanjutkan.
Sindrom Ehlers Danlos, yang biasa disebut EDS, menyebabkan beberapa kondisi, antara lain melemahnya jaringan ikat tubuh, melonggarnya sendi, menipisnya kulit dan melemahkan pembuluh darah. Menurut laman WebMD, jenis penyakit ini terjadi pada 1 dari 20 ribu hingga 40 orang.
Menurut Ehlers-Danlos Society, beberapa jenis penyakit saraf ini dapat mempengaruhi harapan hidup, tetapi bagi sebagian besar dapat diatasi dengan tindakan pencegahan dan perawatan.
Penyanyi 43 tahun itu sebelumnya membuka tentang masalah kesehatannya kepada Billboard pada 2013. Ia mengatakan pernah kecanduan obat resep ketika berusaha melepaskan diri dari kecanduan alkohol.
“[Saya] sangat kecanduan Vicodin dan Oxycodone. Saya selalu minum tetapi tidak tahu bahwa saya seorang pecandu alkohol. Saya benar-benar tidak bahagia menjadi seorang seniman dan saya semakin sakit,” kata Sia saat itu.
INDIAN EXPRESS | ABC | WEB MD