Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DALAM hitungan hari, pengikut akun Instagram IndonesiAnies meningkat cepat. Hingga Sabtu, 5 November lalu, akun relawan Anies Baswedan itu memiliki lebih dari 10 ribu pengikut. “Waktu dibuat tanggal 17 Oktober lalu, pengikutnya tak sampai sepuluh akun,” kata Ajis Talaohu, juru bicara IndonesiaAnies, pada Jumat, 4 November lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kenaikan itu terutama terjadi setelah deklarasi IndonesiAnies di Jakarta Convention Center pada Rabu, 2 November lalu. Menjelang deklarasi, jumlah pengikut akun itu baru 500. Meski demikian, di setiap unggahan akun itu hanya ada 20-30 komentar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anies dideklarasikan sebagai calon presiden oleh Partai NasDem pada Senin, 3 Oktober lalu. Bersamaan dengan itu, IndonesiAnies ikut terbentuk. Relawan Anies ini pun identik dengan NasDem. Salah satu penggagasnya adalah Ketua NasDem Bidang Penggalangan dan Komunitas Andri Alimuddin. Adapun Ahmad Ali, Wakil Ketua Umum NasDem, didapuk sebagai pembina.
Sejumlah unggahan di akun Instagram relawan itu juga menjumput pidato Anies dalam acara NasDem. Tapi Ahmad Ali membantah jika organisasi itu disebut bagian dari partai. “Kami relawan yang pasti akan berkoordinasi dengan partai politik,” ujar anggota Dewan Perwakilan Rakyat ini.
IndonesiAnies baru berdiri di Jakarta. Ajis Talaohu mengatakan ada sekitar seratus anggota yang terdata di Ibu Kota. Pengurus relawan Anies itu akan mengadakan rapat kerja untuk menyiapkan pembentukan IndonesiAnies di tingkat provinsi. Termasuk menyiapkan situs pendaftaran bagi para simpatisan.
Dukungan tak hanya datang dari kader NasDem. Sejumlah kader Partai Golkar juga membentuk Go-Anies. Pada 23 Oktober lalu, Go-Anies dideklarasikan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. “Ada banyak kader Golkar yang mendukung Anies,” kata Sirajuddin Abdul Wahab, Koordinator Nasional Go-Anies, kepada Tempo, Kamis, 3 November lalu.
Bersama Sirajuddin, Mirwan Vauly yang menjabat Sekretaris Koordinator Nasional Go-Anies juga bergabung dalam Generasi Muda Partai Golkar, organisasi di luar struktur partai itu. Menurut Sirajuddin, Go-Anies telah bergerak menghimpun simpul pendukung Anies di berbagai daerah.
Salah satunya di Provinsi Aceh. Sejak pertengahan tahun ini, Wakil Wali Kota Sabang periode 2007-2012, Islamuddin, mendukung Anies menjadi calon presiden dalam Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Ia mendirikan organisasi relawan bernama Kolaborasi Aceh untuk Anies. “Kami sudah mulai memasang baliho bergambar wajah Anies,” ucapnya.
Awal Oktober lalu, Sirajuddin mengajak Islamuddin—pernah diusung Golkar dalam pemilihan kepala daerah—bergabung dengan Go-Anies. Ia akhirnya memutuskan mengubah nama organisasinya dengan Go-Anies. Menjadi koordinator wilayah Aceh, Islamuddin pun datang ke Jakarta pada saat deklarasi Go-Anies. Ia pun akan membentuk Go-Anies di tingkat kabupaten/kota.
Jauh sebelum NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan, sejumlah pendukungnya membentuk Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (Anies) pada Oktober 2021. Koordinator relawan itu, La Ode Basir, mengklaim kelompoknya telah terbentuk di 28 provinsi. “Kami juga punya cabang di 300-an kabupaten/kota,” ujar Basir.
Basir, calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta dari Partai Amanat Nasional dalam Pemilihan Umum 2019, mengapungkan tagline “Anies for President 2024” mulai Oktober tahun lalu. Setahun kemudian, relawan yang dipimpin Basir mengulang deklarasi serupa di Gedung Joang, Menteng, Jakarta Pusat.
Meski baru NasDem yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden, ia optimistis tiket calon presiden akan didapat Anies. Menurut Basir, relawan pun tak bisa bergerak sendiri tanpa sokongan partai. “Kami ibarat penumpang di halte yang menunggu bus, yaitu partai. Kami berharap busnya cepat datang,” ucapnya.
Baca: Manuver Anies Mencari Calon Wakil Presiden
Relawan Anies Baswedan menyadari bahwa jagoannya kerap dikaitkan dengan politik identitas. Saat memenangi pemilihan Gubernur DKI 2017, Anies didukung oleh berbagai kelompok yang kerap dianggap intoleran. Selain itu, Anies dituding tak memiliki prestasi apa pun selama memimpin Ibu Kota.
Ketua Umum DPP Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera Pelantikan dan Deklarasi Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera di Kota Medan, Sumatera Utara, 29 Oktober 2022. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Wakil Ketua Umum NasDem yang juga pembina relawan IndonesiAnies, Ahmad Ali, mengakui adanya tudingan tersebut. “Isu kinerja hingga politik identitas ini menjadi tantangan bagi relawan dan partai,” katanya. Adapun juru bicara IndonesiAnies, Ajis Talaohu, mengatakan sejumlah isu itu kian sering digaungkan melalui berbagai narasi di media sosial yang menyerang Anies.
Baca: Wawancara Anies Baswedan soal Politik Identitas
Ajis memastikan kelompoknya akan melawan narasi negatif tersebut dengan bertempur di media sosial. “Kami akan meluruskan narasi negatif itu,” ujarnya. Salah satu caranya adalah mengkampanyekan keberhasilan Anies selama memimpin Jakarta. Ajis berharap narasi yang akan dibangun tim digital relawan Anies juga bisa diarahkan untuk mendulang suara.
Koordinator Go-Anies Sumatera Utara, Ali Akbar, juga akan menggalang dukungan untuk bekas Rektor Universitas Paramadina itu. Bertemu dengan Anies di Medan pada Jumat malam, 4 November lalu, Ali mendapat pesan khusus, yaitu agar relawan melawan berita miring dengan menunjukkan kerja nyata di masyarakat. “Dan dengan senyuman,” tutur Ali menirukan pesan Anies.
Ali mengaku telah mendapat instruksi dari pengurus pusat Go-Anies untuk mengerahkan relawan ke berbagai desa di Sumatera Utara. Menemui masyarakat secara langsung, para relawan bakal menceritakan keberhasilan Anies di Ibu Kota.
Sedangkan Koordinator Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera, La Ode Basir, mengatakan organisasinya telah menyiapkan panggung untuk Anies. “Kami akan keliling seluruh Indonesia dan membuat panggung. Pengisi panggung nanti akan datang, namanya Anies Rasyid Baswedan,” ucapnya.
Basir juga mengklaim hingga akhir tahun ini telah menanti lebih dari 50 undangan dari seluruh Indonesia untuk Anies. Kala bertemu dengan Anies tiga hari setelah dia tak menjabat gubernur, Basir menyampaikan invitasi tersebut. Saking padatnya acara, kata Basir, Anies menunda rencana umrah.
Kepada Tempo pada Sabtu, 5 November lalu, Anies Baswedan menyatakan kerap menghadiri acara relawan di berbagai daerah. Ia mengklaim lebih dari 150 kelompok relawan Anies bergerak secara alamiah dan swakarsa. “Jika mereka mengundang dan jadwal memungkinkan, saya akan hadir,” ujar bekas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.
RAYMUNDUS RIKANG, HUSSEIN ABRI YUSUF
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo