Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Siapa Ingat Said Effendi, Husein Bawafie?

Masih ada tapi seolah-olah sudah tiada. Begitulah nasib musik Melayu kita. Di Jakarta, Surabaya, Medan, atau Pekanbaru, hidup para pemusik Melayu menjadi lesu. Padahal dulu, pada 1950-an, terjadi persaingan ketat antara Malaysia, Singapura, dan Indonesia menjadi pusat musik Melayu. Akhir-akhir ini ada upaya yang dilakukan berbagai grup musik kita mengemas musik Melayu agar bisa sesuai dengan zaman. Mampukah musik Melayu kembali bangkit? Atau sekadar nostalgia?

27 Januari 2013 | 00.00 WIB

Siapa Ingat Said Effendi, Husein Bawafie?
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

DALAM tata cahaya redup ruang Stingray Club & Lounge di Hotel Crowne Plaza Jakarta, Fuad Balfas, yang berpakaian serba putih, tampak bersinar di antara personel L'Catraz lainnya yang berjas hitam. Di panggung acara bertajuk "Pagelaran Musik Melayu: Bulan Dipagar Bintang" pada Rabu malam di pertengahan Januari lalu itu, Fuad menjadi penyanyi pembuka. Ia melantunkan lagu Hanya Sebuah Bintang.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus