Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Siapa yang Menyembunyikan Rudy?

Kabar Rudy Ramli ditangkap setelah pengakuannya di DPR merebak luas. Kini bekas bos Bank Bali itu menghilang. Siapa yang menyembunyikannya?

12 September 1999 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RUDY Ramli ditangkap? Itulah kabar yang beredar setelah pengakuan Rudy yang berani di hadapan 35 anggota Komisi VIII DPR, yang disiarkan langsung dua saluran televisi swasta. Berita tak sedap ini santer setelah keluar tanggapan Menteri-Sekretaris Negara Muladi atas pengakuan Rudy itu. "Kalau Rudy Ramli sekarang mencla-mencle, polisi harus mengusut dia, bahkan saya kira perlu menggunakan lie detector (alat pendeteksi kebohongan)," ujar Muladi dengan kesal. Syukurlah, polisi tak berminat menangkap bekas bos Bank Bali itu. "Kalau Rudy Ramli menabrak orang, bisa saja ditangkap. Tapi, kalau berkaitan dengan kasus skandal Bank Bali, tidak," kata Direktur Reserse Tindak Pidana Korupsi Markas Besar Kepolisian RI, Kolonel Fajar Istijono. Memang, ada kabar Rudy dan para kuasa hukumnya akan diculik. Namun, itu baru sekadar desas-desus. "Sampai saat ini, ia masih aman-aman saja, tak ada teror," kata pengacara Rudy yang baru, Bob R.E. Nasution. Khawatir isu menjadi kenyataan, sehari setelah pengakuan Rudy di DPR, Bob langsung mendatangi Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Lili Asdjudiredja, untuk memastikan soal perlindungan yang dijanjikan. "Rudy telah berani menyampaikan kebenaran, maka DPR wajib ikut melindunginya," ujar Ichsanuddin Noersy, salah satu anggota komisi itu. Sejak Kamis pekan lalu, setelah dengar pendapat yang melelahkan hampir empat jam di DPR itu, Rudy Ramli langsung ke kantor Bob. Namun, apa yang dilakukan Rudy di kantor tersebut, bekas ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) itu tidak mau menjelaskan. Dari kantor Bob, Rudy disimpan di tempat yang aman. Bob membantah Rudy kini hidup berpindah-pindah tempat. "Ada di satu tempat. Yang jelas, setiap saat kami bisa menghubungi dia," ujar Bob merahasiakan tempat Rudy berada. Jelasnya, di rumahnya di bilangan Cinere, Jakarta Selatan, Rudy tak ada. Rumah sederhana di tanah seluas 700 meter persegi itu sudah tidak diinapinya sejak ia tampil di DPR. "Dulu, sebelum ada masalah, (Rudy Ramli) masih tinggal di sini. Sekarang, sesekali tinggal dan menginap di sini. Kalau datang, lewat tengah malam, dan paginya langsung berangkat," ujar Siswoyo, petugas satuan pengamanan (satpam) yang menjaga rumah itu. Rumah yang asri itu kini hanya ditinggali dua satpam, seorang tukang kebun, dan satu pembantu. Menurut Siswoyo, tuannya terakhir menginap di rumah itu tiga hari sebelum pengakuannya di DPR. "Pak Rudy datang Senin pukul sepuluh pagi dan langsung masuk kamar. Kebiasaannya memang begitu. Hari itu, tampangnya kelihatan kucel. Mungkin Bapak kena depresi berat atau kurang sehat," katanya. Rudy hanya makan sebentar, lalu beristirahat sampai sore, dan pergi lagi. "Tidak ada yang tahu ke mana perginya. Sejak itu, Bapak tidak pernah datang lagi, sampai saya melihat memberikan keterangan di DPR yang disiarkan televisi," kata satpam yang sudah tiga tahun bekerja di rumah Rudy itu. Sejak skandal Bank Bali terungkap, rumah itu jarang kedatangan tamu. "Hanya beberapa wartawan bolak-balik mendatangi rumah ini setiap hari. Tapi enggak ada satu pun yang berhasil ketemu," ujarnya. Selain Rudy, istrinya (Lisa Ramli) dan tiga anaknya juga tidak tinggal di Cinere. "Sekarang saya enggak tahu di mana Pak Rudy, Ibu, dan anak-anaknya tinggal. Ada yang bilang tinggal di rumah ibunya di Pondok Indah. Sesekali Ibu Lisa menelepon ke sini menanyakan keadaan rumah," kata Siswoyo. Di rumah ibu Rudy di Metro Kencana, Pondok Indah, Rudy Ramli juga tidak ada. Bahkan, sudah dua tahun rumah itu tidak ditempati keluarga Rudy. "Sekarang rumahnya kosong, tinggal pembantu dan sopir," kata satpam yang menunggui rumah tersebut. Di kantornya, di Bank Bali Center Sudirman, juga tak ada yang tahu keberadaan Rudy. "Sudah dua bulan ini Pak Rudy jarang ke sini," kata resepsionis Bank Bali. Seorang sumber, kawan bisnis Rudy, menyebutkan bahwa Rudy Ramli disembunyikan di Apartemen Rasuna di Kuningan. "Saya sempat bertemu dengan Rudy Ramli setelah acara dengar pendapat di DPR. Ia tinggal di apartemen di Rasuna Said, tapi tidak menyebutkan kamar nomor berapa," katanya sambil memberikan nomor handphone Rudy. Namun, saat dikontak, telepon genggam itu tidak pernah aktif. Penjaga keamanan di Apartemen Rasuna juga tak mau memberitahukan orang yang tinggal di situ. "Ini rahasia. Kami tidak boleh membocorkan kepada orang lain," katanya tegas. Rudy, menurut sumber TEMPO, kini dalam keadaan ketakutan—walaupun DPR sudah menjanjikan perlindungan. Sebab, sehari sebelum ke DPR, Rudy tampak di rumah Baramuli di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. Ia datang bertiga dan menceritakan masalah yang akan dibicarakan di DPR kepada Baramuli. Ternyata, menurut sumber TEMPO, pengakuan Rudy di DPR tidak sesuai dengan kesepakatan yang diambil di rumah Baramuli. Tapi Baramuli membantah ada pertemuan itu. "Saya tidak ketemu," katanya sengit. Bagaikan juri dalam sistem peradilan Amerika Serikat, Rudy kini dalam perlindungan. Menurut pengacaranya, Rudy menunggu undangan DPR untuk memberikan keterangan lanjutan soal skandal Bank Bali itu. "Rencananya, minggu ini Rudy bakal dipanggil. Namun, kami belum tahu jadwalnya," ujar Bob. Ahmad Taufik dan Reporter Biro Jakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus