Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyelidik Turki yakin pria 60 tahun itu mati dibunuh dan perintahnya berasal dari pejabat tingkat tinggi di Riyadh. Meski awalnya sempat membantah, Saudi akhirnya mengakui si pembangkang mati di dalam Kedutaan dan mayatnya dipotong-potong. Presiden Amerika Serikat Donald Trump ragu terhadap keterlibatan Pangeran Mohammad bin Salman dalam pembunuhan itu. Tapi Senat Amerika menyetujui resolusi mengecam pembunuhan itu dan menyebut Salman, pemimpin de facto Saudi, bertanggung jawab atas skandal yang disorot dunia tersebut. Khashoggi, bersama tiga kelompok jurnalis, diberi predikat ”Penjaga Kebenaran” dan dipilih sebagai People of the Year 2018 oleh majalah Time pada 11 Desember lalu.
Tarana Burke. Shutterstock
Efek Global #MeToo
Frasa ”MeToo” awalnya dipakai Tarana Burke, perempuan 45 tahun asal Bronx, New York, Amerika Serikat, pada 2006 untuk mendukung korban kekerasan seksual. Lalu cuitan aktris Amerika, Alyssa Milano, pada 15 Oktober 2017 mempopulerkannya dan kemudian menjadi gerakan dunia. Di Amerika, bermunculan pengakuan korban yang berujung pada pengadilan terhadap, antara lain, sutradara ternama Hollywood, Harvey Weinsten, dan aktor senior Bill Cosby. Di Korea Selatan, gerakan ini menyebabkan Ahn Hee-jung, kandidat kuat calon presiden pada 2012, mundur dari jabatan Gubernur South Chungcheong dan keluar dari aktivitas politik.
Rebiya Kadeer. Youtube
Suara Uighur dari Pengasingan
Rebiya Kadeer terus bersuara lantang mendesak pemerintah Cina mengakhiri diskriminasi terhadap 10 juta orang Uighur di Daerah Otonomi Xinjiang. Dari pengasingannya, bekas Presiden Kongres Dunia Uighur itu getol menggalang dukungan internasional untuk menekan Beijing agar menyetop praktik ”cuci otak” etnis Uighur. Perserikatan Bangsa-Bangsa mengkritik Cina karena menahan sekitar 1 juta orang Uighur di kamp-kamp reedukasi, tempat mereka diindoktrinasi politik dan budaya. Kadeer, 71 tahun, delapan tahun menjadi tahanan politik di Cina karena mengkritik pemerintah. Ia dibebaskan ke Amerika Serikat dengan alasan kesehatan pada 2005.
Kaum Rohingya. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Nelangsa Tak Berkesudahan
Berkali-kali terusir dari tanah kelahiran mereka di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, kaum Rohingya menjadi kelompok minoritas paling teraniaya di dunia. Hak-hak dasar mereka tercerabut karena tak mendapat pengakuan sebagai warga negara dari pemerintah Myanmar. Etnis muslim Rohingya telah bertahun-tahun menjadi korban persekusi militer Myanmar dan kelompok Buddha garis keras. Kekerasan militer pada Agustus 2017 memaksa lebih dari 720 ribu orang Rohingya mengungsi ke Bangladesh. Ribuan lainnya tewas dalam peristiwa yang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dianggap sebagai pembersihan etnis itu. Di kamp-kamp pengungsian, ratusan ribu orang Rohingya hidup mengandalkan bantuan.
Mahathir Mohamad. REUTERS/Lai Seng Sin
Ikon Malaysia Baru
Mahathir Mohamad adalah veteran politikus Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Perdana Menteri Malaysia mulai 16 Juli 1981 hingga 31 Oktober 2003. Perselisihannya dengan Presiden UMNO Najib Razak mendorong dia berkoalisi dengan oposisi Pakatan Harapan pada 2017. Faktor Mahathir inilah yang mengantarkan oposisi memenangi pemilihan umum pada 9 Mei lalu dan menumbangkan kekuasaan UMNO, yang berlangsung lebih dari 60 tahun. Pria 93 tahun itu pun kembali didapuk sebagai perdana menteri, jabatan yang pernah didudukinya selama 22 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo