Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menjadi yang tercepat di nomor lari 100 meter dalam Kejuaraan Dunia U-20 di Tampere, Finlandia, pada 7 Juli lalu. Inilah untuk pertama kalinya atlet Indonesia menjadi juara atletik tingkat dunia. Zohri mencatat waktu 10,18 detik dan mengalahkan dua wakil Amerika Serikat yang juga favorit juara, Anthony Schwartz dan Eric Harrison.
Di Asian Games 2018, Zohri gagal di nomor lari 100 meter. Namun, bersama Fadlin, Eko Rimbawan, dan Bayu Kartanegara, ia menyumbangkan medali perak di nomor lari estafet 4 x 100 meter putra. Untuk pertama kali sejak 1966, Indonesia meraih medali perak Asian Games di nomor tersebut.
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. ANTARA FOTO/Humas PBSI
Kembali Jadi yang Terbaik
Pasangan Indonesia ini kembali dinobatkan sebagai Pemain Putra Terbaik 2018 dalam ajang penghargaan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) di Guangzhou, Cina, 10 Desember lalu. Ganda putra nomor satu dunia ini mendapat gelar serupa tahun lalu. Marcus/Kevin juga mematahkan rekor dunia atas nama mereka sendiri setelah meraih sembilan gelar juara sepanjang 2018. Pasangan ganda yang dijuluki The Minions ini memenangi delapan turnamen BWF, yaitu Indonesia Masters, India Terbuka, All England, Indonesia Terbuka, Jepang Terbuka, Denmark Terbuka, Fuzhou Cina Terbuka, dan Hong Kong Terbuka. Mereka juga menyabet medali emas Asian Games 2018.
Jafro Megawanto. ANTARA FOTO/INASGOC/Tagor Siagian
Emas Terbanyak Asian Games
Atlet paralayang asal Batu, Jawa Timur, ini menjadi penyumbang medali emas terbanyak bagi kontingen Indonesia dalam Asian Games XVIII pada 18 Agustus-2 September lalu. Jafro meraih dua emas di nomor akurasi individu dan beregu putra serta satu perunggu di nomor lintas alam beregu putra dalam cabang olahraga yang baru pertama kali dipertandingkan di Asian Games itu. Indonesia menempati peringkat keempat dari 45 peserta dengan 31 emas, 23 perak, dan 43 perunggu. Ini adalah prestasi terbaik Indonesia sejak pertama kali berpartisipasi di Asian Games pada 1950.
Tati Karhati. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Banyak Emas, Banyak Bonus
Penyandang disabilitas penglihatan ini menjadi atlet yang mengumpulkan medali emas terbanyak bagi kontingen Indonesia dalam Asian Para Games pada Oktober lalu. Tati memperoleh tiga emas dan satu perak. Dengan prestasinya itu, ia menerima bonus uang dari pemerintah sebesar Rp 4 miliar. Prestasi Tati ikut membantu tim Indonesia merebut 11 dari 12 emas yang diperebutkan di nomor catur tradisional dan catur cepat. Indonesia menempati peringkat kelima dari 43 peserta Asian Para Games dengan 37 emas, 47 perak, dan 51 perunggu.
Persija Jakarta. TEMPO/Fajar Januarta
17 Tahun Memburu Juara
Klub Ibu Kota ini menjadi juara Liga 1, kompetisi sepak bola tertinggi di Tanah Air, setelah mengalahkan Mitra Kukar 2-1 di Gelora Bung Karno, Jakarta, 9 Desember lalu. Dua gol Persija diborong penyerang asal Kroasia, Marko Simic. Kemenangan itu membuat Persija menyelesaikan musim kompetisi 2018 dengan 61 poin, unggul satu angka atas PSM Makassar. Prestasi Persija ini sekaligus mengakhiri paceklik panjangnya dalam memburu gelar juara di liga Indonesia. Terakhir kali Persija memboyong trofi juara pada 2001.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo