Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Utak-atik Calon Pendamping Airlangga

Golkar berpeluang menjalin koalisi dengan NasDem atau Demokrat. NasDem cukup terbuka kepada Anies, Ridwan Kamil, Khofifah, dan Agus Yudhoyono.

13 November 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Klaten, Jawa Tengah, 24 September 2021. Dok. Pemprov Jateng

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Elektabilitas Airlangga dianggap masih rendah sehingga lebih tepat menjadi calon wakil presiden.

  • Peluang Airlangga dalam pemilihan presiden 2024 bisa kuat ketika berpasangan dengan Ganjar atau Anies.

  • Golkar leluasa mencari calon presiden pendamping Airlangga.

JAKARTA – Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani, menilai Partai Golkar berpotensi berkoalisi dengan partai mana pun dalam pemilihan presiden 2024. Namun hal yang menjadi kendala adalah elektabilitas Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang akan diusung sebagai calon presiden belum mumpuni.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Elektabilitas Airlangga yang masih rendah membuat posisi Menteri Koordinator Perekonomian ini lebih tepat sebagai calon wakil presiden. Saiful mengatakan belum terlihat peluang Airlangga dapat memenangi pemilihan presiden jika berhadapan dengan enam nama potensial calon presiden.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keenam nama itu adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

"Airlangga sementara ini paling pas untuk nomor dua, calon wakil (presiden). Calon nomor satu terbaik untuk Airlangga adalah Ganjar Pranowo bila PDI Perjuangan mendukung," kata Saiful, kemarin.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) dan Ketua Umum Parta Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) di DPP Partai Golkar, Jakarta,25 Juni 2020. ANTARA/Hafidz Mubarak A.

Menurut Saiful, jika PDIP tidak mendukung skenario Ganjar-Airlangga lantaran mengusung pasangan Prabowo-Puan Maharani, kandidat yang terbaik untuk berpasangan dengan Airlangga adalah Anies, Ridwan, Khofifah, atau Agus Yudhoyono. 

Golkar leluasa memilih calon presiden karena berada di urutan kedua Pemilu 2019 dengan meraih 85 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat. Golkar cukup berkoalisi dengan Partai Demokrat, NasDem, atau Partai Kebangkitan Bangsa untuk memenuhi syarat pencalonan 20 persen atau setara dengan 115 kursi di DPR.

Saiful mengatakan Golkar bisa saja berkoalisi dengan NasDem lantaran partai besutan Surya Paloh ini terlihat tak mempunyai kader inti untuk didukung menjadi calon presiden dan wakil presiden. Di sisi lain, NasDem cukup terbuka kepada Anies, Ridwan, Khofifah, dan Agus Yudhoyono.

Koalisi Golkar-NasDem berpeluang mengusung pasangan Ganjar-Airlangga, meski belum pasti Ganjar akan bersedia melangkah tanpa dukungan PDI Perjuangan. Namun, kata Saiful, ketika duet Ganjar-Airlangga diusung PDI Perjuangan dan Golkar, mereka menjadi pasangan yang tepat. Ganjar-Airlangga ada kemungkinan berhadapan dengan duet Gerindra dan PKS yang bisa saja mengusung Prabowo-Anies. "Bila kondisi ini yang terjadi, NasDem mungkin menggalang poros ketiga dengan mengajak Demokrat, PAN, dan PPP. Calon nomor satunya bisa AHY, Khofifah, Ridwan, atau Anies," ujar dia. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Klaten, Jawa Tengah, 24 September 2021. Dok. Pemprov Jawa Tengah

Duet Ganjar-Airlangga mencuat setelah Wakil Ketua Umum Golkar Nurdin Halid menyatakan partainya membuka peluang mencalonkan Ganjar dalam pemilihan presiden 2024. "Apakah nomor satu atau nomor dua, itu soal nanti. Pak Airlangga tidak mungkin maju sendiri, pasti ada wakil," kata Nurdin dalam acara diskusi di Kompleks DPR, Kamis lalu. 

Ucapan Nurdin ini sesungguhnya sudah dikuatkan dengan lobi-lobi politik Golkar. Airlangga bertemu dengan Ganjar di area makam Ki Ageng Gribig di Jatianom, Klaten, Jawa Tengah, pada 24 September 2021. Keduanya bersua dalam acara tradisi Grebeg Apem Yaqowiyyu Kyai Ageng Gribig. Mereka memimpin tradisi yang telah berjalan selama empat abad ini.

Ganjar menjawab diplomatis saat dimintai konfirmasi oleh Tempo mengenai tawaran maju berpasangan dengan Airlangga dalam pemilihan presiden 2024. Ganjar mengaku saat ini lebih mementingkan mengurus kesiagaan bencana menjelang musim hujan. "Saya urus Jawa Tengah menghadapi musim hujan, siaga bencana. Awasi pembelajaran tatap muka dan menyiapkan segala sesuatu agar ekonomi membaik," kata Ganjar, kemarin. 

Masih Berada di Papan Bawah

Politikus PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira, mengatakan semua kader partainya sudah tahu bahwa urusan pemilihan presiden merupakan keputusan mutlak Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. "Kader-kader partai menunggu apa yang diputuskan (ketua umum)," kata Andreas di DPR, Kamis lalu. 

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, mengatakan Golkar kuat dari sisi elektabilitas partai. Tapi hal itu berbanding terbalik dengan figur yang hendak diusungnya, yakni Airlangga. Hingga saat ini, tingkat keterpilihan Airlangga belum terdongkrak dari papan bawah hasil sigi sejumlah lembaga survei. "Kalau mau cari simulasi aman, tidak ada pilihan bagi Golkar mencari yang trennya positif, seperti Ganjar, Anies, atau Sandiaga Uno," kata Adi.

Adi menangkap adanya kesungguhan Golkar membajak Ganjar kalau PDI Perjuangan tak mengusungnya. Ia yakin Golkar sudah memiliki kalkulasi politik ketika memutuskan menduetkan Ganjar dan Airlangga walau tanpa sokongan PDI Perjuangan. Tapi Adi melihat urusan pemilihan presiden 2024 masih bersifat prediksi. "Belum ada yang bisa dikunci secara pasti tentang koalisi partai dan calon, termasuk tidak ada kepastian bahwa Gerindra akan bersama PDIP," katanya. 

JAMAL A. NASHR (SEMARANG) | DIKO OKTARA
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus