Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Summarecon Agung Tbk merespons kasus kurir paket logistik bernama Tentara Juantoro, 29 tahun, dipaksa mencopot bendera Palestina yang dipasang di motornya oleh seorang satpam Apartemen Spring Lake, Kota Bekasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Head of Corporate Communications PT Summarecon Agung Tbk Rulli Lazuardi mengatakan tindakan petugas keamanan itu spontan dari yang bersangkutan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami klarifikasi bahwa tindakan tersebut adalah inisiatif spontan dari sekuriti yang bersangkutan dan bukan menjadi kebijakan Summarecon," kata Rulli dalam keterangan resmi tertulis, Kamis, 9 November 2023.
Rulli menjelaskan pihaknya sudah memberhentikan petugas keamanan tersebut. Selain itu, pelaku sudah mengakui kekeliruannya.
Manajemen juga sudah meminta maaf kepada Tentara. Permintaan maaf sekuriti itu disaksikan pihak Polres Metro Bekasi Kota dan sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas).
"Kami dari Summarecon senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan mendukung penuh sikap pemerintah," ujar Rulli.
Tentara menjelaskan kejadian yang viral di media sosial itu berawal saat dirinya mengantar paket di apartemen tersebut. Saat kembali ke motornya, Tentara bingung karena bendera Palestina yang terpasang tidak ada.
Tiba-tiba ada seorang petugas keamanan mendatanginya dan bilang bendera Palestina telah dicopot dan ditaruh di jok bentor. Tentara sempat mempertanyakan alasannya mencopot bendera tersebut.
Kepada Tentara, petugas sekuriti itu mengaku hanya menjalankan tugas, karena ada penghuni apartemen yang tidak suka ada bendera Palestina.
"Selesai dari situ saya pulang ke gudang (paket logistik) di Perwira (Bekasi Utara), saya pasang lagi bendera, tetapi saya kabel ties jadi kalau mau dicopot enggak bakal bisa kecuali dirobek," kata Tentara kepada wartawan, Kamis.
Tentara kemudian kembali ke apartemen itu untuk mengantar paket. Tiba di apartemen, Tentara kembali didatangi sekuriti untuk memintanya mencopot bendera Palestina.
Tentara pun menolak permintaan petugas itu. Cekcok mulut antara keduanya sempat terjadi. Tentara menawarkan agar benderanya dia sembunyikan, tidak dicopot.
"Terus dia (sekuriti) bilang "keluar kamu", habis itu saya ambil handphone saya rekam sudah kelanjutannya begitu saya dikejar terus sampai dalem seperti yang di video," ujar Tentara.