Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

4 Mei 2024 | 08.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Penyiaran Eropa (EBU) mengatakan pihaknya melarang bendera Palestina dan simbol-simbol pro-Palestina dalam Kontes Lagu Eurovision, media lokal melaporkan pada Kamis. Perhelatan musik ini dijadwalkan berlangsung minggu depan di Malmo, Swedia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

EBU, penyelenggara kontes, mengatakan mereka yang mencoba memasuki Malmo Arena dengan membawa bendera Palestina atau spanduk yang berisi pesan politik akan dihentikan. Selain itu, bendera atau spanduk tersebut akan disingkirkan, menurut surat kabar Göteborgs-Posten.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengumuman tersebut disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan seputar partisipasi Israel dalam kompetisi lagu terkait perang mereka di Gaza.

Serangan Israel di Gaza telah menewaskan hampir 34.600 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 77.700 orang terluka, serta banyak yang hilang dan tidak terhitung jumlahnya, menurut otoritas kesehatan di daerah kantong tersebut.

Kelompok pro-Palestina diperkirakan akan melancarkan protes besar-besaran di kota tuan rumah bersamaan dengan acara tersebut.

Juru bicara Departemen Kepolisian Malmo Nils Norling mengatakan mereka memperkirakan 100.000 demonstran akan datang ke kota itu, menurut penyiar nasional SVT Nyheter.

Lebih dari 20.000 orang dari berbagai negara Eropa juga diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Malmo untuk memprotes partisipasi Israel dalam kompetisi musik tersebut.

Jaringan Palestina telah mengambil inisiatif untuk mengorganisir demonstrasi dan kegiatan budaya lainnya di kota tersebut selama pekan Eurovision, kata SVT Nyheter.

Kelompok Palestina di Malmo juga merupakan salah satu dari banyak organisasi yang berkolaborasi dalam menyelenggarakan dua demonstrasi di kota tersebut.

“Kami merencanakan dua demonstrasi besar dan damai pada 9 dan 11 Mei di Malmo. Kami berharap banyak orang datang dari Denmark untuk berpartisipasi,” kata Per-Olof Karlsson, salah satu penyelenggara, kepada media penyiaran.

Ketika ditanya mengapa ia merasa penting untuk melakukan protes seperti itu, ia berkata: “Karena Israel harus dikeluarkan dari Eurovision seperti yang mereka lakukan terhadap Rusia.”

Sebagai solidaritas dengan warga Palestina di Gaza dan sebagai bagian dari protes, acara musik alternatif bernama Falastinvision akan diadakan pada hari terakhir Kontes Lagu Eurovision pada 11 Mei di Malmo.

Banyak seniman dari Swedia dan negara-negara Eropa lainnya akan berpartisipasi untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap Palestina.

Pihak berwenang telah meminta langkah-langkah keamanan tambahan termasuk polisi dengan senapan mesin ringan dan bala bantuan dari Denmark dan Norwegia.

Malmo, kota terbesar ketiga di Swedia, adalah rumah bagi sekitar 360.000 orang yang berasal dari 186 negara, termasuk sebagian besar penduduk Palestina dan Muslim.

Pada 2022, Rusia dilarang mengikuti Eurovision yang diadakan di Turin, Italia setelah negara tetangganya, Finlandia, mengancam akan menarik peserta mereka keluar. Penolakan ini karena keputusan Moskow untuk menginvasi Ukraina pada tahun itu.

EBU mencegah Rusia berpartisipasi dalam kompetisi di masa depan.

Islandia didenda oleh EBU setelah tindakan Eurovision Hatari mengibarkan bendera Palestina selama penampilan mereka di acara yang diadakan di Israel pada 2019.

Pada Desember, dewan Masyarakat Penulis dan Komposer Islandia (FTT) secara terbuka meminta lembaga penyiaran publik Islandia RUV untuk tidak mengambil bagian dalam kontes lagu. “Kecuali Israel ditolak untuk berpartisipasi dalam kompetisi tersebut dengan alasan yang sama seperti Rusia pada kompetisi terakhir,” kata Direktur Jenderal FTT Stefan Eiríksson dalam surat yang dikirim ke RUV.

“Kita semua mempunyai kewajiban untuk mengambil sikap menentang perang dan pembunuhan warga sipil dan anak-anak yang tidak bersalah,” kata Eiríksson.

Dia lebih lanjut menekankan bahwa individu dan negara “selalu punya pilihan untuk tidak mencantumkan nama kita pada hal-hal seperti itu.”

“Kami berutang kepada negara-negara yang bertindak dengan kekuatan melalui kekuatan militer untuk tidak berbagi panggung dalam acara yang selalu diwarnai kegembiraan dan optimisme,” tambah Eiríksson.

Final Kontes Eurovision 2024 akan berlangsung pada 11 Mei menyusul kemenangan Swedia pada 2023 dengan lagu Tatoo karya Loreen.

ANADOLU

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus