Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Aliran kali di Depok yang diuruk dan viral di media sosial, ternyata terbentuk karena jebolnya sisi Kali Angke. Air kali itu masuk ke lahan PT. Graha Perdana Indah (GPI) di Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mantan Ketua LPM Kelurahan Curug, Wardana menjelaskan, aliran sungai yang diuruk dan terdapat jembatan gantung itu bukan aliran Kali Angke yang sebenarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi jalur Kali Angke itu berkelok-kelok, seperti tapal kuda, saat musim hujan dan debit air meningkat, menghantam salah satu tepian kali, jadi jebol dan membentuk aliran baru seperti sungai," kata Wardana di Depok, Senin 23 Januari 2023.
Jebolnya sisi Kali Angke itu terjadi pada 2011. Akibatnya, muncul aliran kali baru di lahan milik PT. GPI. Untuk menyeberangi kali yang mendadak muncul itu, warga sekitar swadaya membuat jembatan kayu yang menghubungkan Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari di Kota Depok dengan Desa Curug, Kecamatan Gunung Sindur di Kabupaten Bogor.
"Sebelum jebol, hanya ada satu ruas, yang alirannya ke Bendungan Masyono," tutur Wardana.
Melalui forum Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan diusulkan penurapan di sisi kali yang jebol. "Saat itu dapat anggaran Rp300 juta, untuk membuat turap agar tidak jebol lagi," beber Wardana.
Namun pada 2014, turap jebol lagi dan merusak jembatan yang dibuat swadaya oleh warga. Masyarakat kembali mengusulkan pembuatan turap dan jembatan.
"Saat itu dapat anggaran Rp515 juta untuk pembangunan turap dan masyarakat swadaya membangun jembatan dari bambu. Di 2016 jebol lagi, dianggarkan kembali Rp700 juta," ujarnya.
Jembatan kayu yang rusak itu akhirnya diganti dengan jembatan gantung dengan lantai dari bordes pada 2018. Anggarannya dari aspirasi anggota DPR RI Mahfudz Abdurrahman senilai Rp3,6 miliar.
Pada 2019 dapat anggaran lagi dari Pemkot Depok Rp1,9 miliar untuk pembangunan turap agar kali Angke tidak jebol lagi.
Menurut Wardana, PT GPI telah mengurus perizinan lahan itu sejak 2012. PT. GPI merupakan pengembang perumahan yang memiliki areal lahan seluas 151 hektare di empat kelurahan, yakni Curug, Bojongsari, Serua dan Pondok Petir.
"Nanti yang di sana juga mau dibangun perumahan," kata Wardana.
Ketua RT2/7 Kelurahan Curug, Andi mengatakan, sebelum terkikis air, area itu adalah jalan penghubung Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok dengan Desa Curug, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor tinggi. "Karena jebol dan terkikis air, akhirnya jadi kali. Tapi sekarang sudah tidak jebol karena turapnya kuat dan dibuatkan waduk di sebelahnya," kata Andi.
RICKY JULIANSYAH
Baca juga: Warga Depok Demo Gudang Lazada, Minta Dana CSR Cuma Dikasih Rp 100 Ribu