Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Susu dan Lemak Membantu Mengurangi Gejala Menopause yang Tidak Nyaman

Makanan tertentu, di antaranya susu dan lemak, .dapat membantu mengurangi gejala menopause yang tidak nyaman.

30 Oktober 2021 | 23.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi susu dan yogurt. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menaopause merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan seorang wanita, tetapi bisa menimbulkan efek samping yang mengganggu, termasuk hot flashes dan fluktuasi suasana hati. Ada juga beberapa gejala yang kurang umum yang dialami beberapa wanita, seperti rambut rontok atau kuku rapuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ahli gizi Inggris, Gail Madalena, mengatakan bahwa setiap wanita mengalami gejala yang mungkin berbeda. Beberapa wanita mungkin hanya menyadari bahwa menstruasi mereka tidak teratur dan akhirnya berhenti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Namun, gejala umum lainnya termasuk kekeringan dan nyeri pada vagina, hot flashes, keringat malam, masalah dengan tidur dan juga fluktuasi suasana hati. Penambahan berat badan juga bisa menjadi masalah dan beberapa wanita mungkin mengalami perlambatan metabolisme,"kata dia, dikutip Express.co.uk. 

Perimenopause (periode transisi saat akan memasuki menopause) dan menopause juga dapat menyebabkan gangguan pada kulit, serta beberapa efek samping tambahan yang mungkin dianggap memalukan atau tidak nyaman oleh beberapa wanita.

"Ada juga beberapa tanda perimenopause yang kurang umum; kulit gatal adalah salah satu gejalanya. Karena kadar estrogen yang lebih rendah, kulit bisa menjadi kering dan mudah tersinggung, dan ini juga dapat mempengaruhi kulit di kulit kepala, ditambah mulut mungkin terasa kering," kata dia. 

Selain itu, rambut bisa menjadi lebih tipis karena kadar estrogen yang lebih rendah. Jadi menggunakan pelembap pagi dan sore hari dapat membantu. Kurangnya estrogen juga menyebabkan kuku rapuh serta keringat berlebih.

"Penurunan estrogen juga mempengaruhi kadar kalsium dalam tulang yang mengarah pada peningkatan risiko osteoporosis," ujar dia. 

Selain intervensi medis, perubahan gaya hidup juga bisa membantu gejala tidak nyaman itu. Menurut Madalena, pola makan dapat membantu mengurangi gejala tertentu, di antara adalah meningkatkan asupan susu dan lemak.

Meski konsumsi susu berlebihan sering disebut-sebut dapat menambah berat badan, memakannya sebagai bagian dari diet seimbang sangat penting untuk asupan nutrisi.

Hal ini terutama berlaku selama menopause ketika banyak wanita rentan terhadap osteoporosis dan tulang rapuh.

Dengan berkurangnya kekuatan tulang dan peningkatan risiko patah tulang, Madalena menjelaskan bahwa produk susu mengandung nutrisi khusus, termasuk kalsium, yang dapat membantu meningkatkan kesehatan tulang.

"Keju, yoghurt, susu, dan mentega adalah semua makanan susu yang dapat ditambahkan secukupnya ke dalam makanan harian," katanya. 

Selain itu, makanan non-susu yang kaya kalsium termasuk sayuran berdaun hijau seperti bayam dan kangkung, biji-bijian, sarden, kacang-kacangan, lentil dan makanan yang diperkaya juga bisa membantu. 

Lemak memiliki reputasi yang cukup buruk dalam hal diet, terutama bagi mereka yang ingin menjaga berat badan. Namun, lemak tertentu justru membuat sehat, seperti omega-3 yang sangat berguna selama menopause. Lemak ini dapat membantu mengatur suasana hati dan meredakan nyeri sendi.

"Omega-3 juga dapat membantu meningkatkan suasana hati, mengurangi peradangan yang dapat mengurangi nyeri dan kekakuan sendi, serta membantu melumasi tubuh; penting untuk menghindari kekeringan pada vagina," ujar dia. 

Menopause biasanya terjadi antara usia 45 dan 55 tahun. Tapi, perempuan dapat memulai perimenopause pada berbagai usia, sebagian besar di pertengahan 40-an.

Baca juga: Stres Meningkat Saat Menopause, Ini 6 Cara Tetap Tenang Melewatinya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus