Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TAIPEI - Taiwan meminta dukungan Indonesia dan negara-negara lain untuk bergabung dalam International Criminal Police Organization (Interpol). Permintaan dukungan itu disampaikan menjelang pertemuan ke-88 Interpol di Santiago, Cile, hari ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jika ditolak untuk berpartisipasi dalam Interpol karena faktor politik, hal itu akan menjadi celah yang besar bagi pemberantasan kejahatan internasional," kata John Chen, Representative Taipei Economic and Trade Office untuk Indonesia, dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Chen menegaskan bahwa Taiwan bukan bagian dari Cina, dan Beijing tidak memiliki hak untuk mewakili Taiwan di tingkat internasional. Menurut dia, hanya pemerintah yang dipilih oleh 23 juta warga Taiwan dalam proses demokrasi yang dapat mewakili Taiwan dalam Interpol dan bertukar pikiran serta bekerja sama dengan Interpol dan negara-negara di seluruh dunia dalam hal-hal yang berkaitan dengan pencegahan kejahatan lintas negara.
Ia menambahkan, keikutsertaan Taiwan sangat penting dalam memerangi kejahatan lintas negara. "Pada 2018, polisi di Taiwan dan Indonesia bekerja sama dan berhasil menyita 1 ton amfetamin di kapal penangkap ikan di Batam, Indonesia. Ini menunjukkan kemampuan dan kemauan Taiwan untuk menyelidiki dan mencegah kejahatan lintas negara," ujarnya. SITA PLANASARI AQUADINI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo