Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO.Tangerang-Patah tumbuh hilang berganti, demikian pula mural di Tangerang Raya. Yang terbaru mural karya seniman mural Tangerang Edi Bonetski di dinding rumah warga di jalan Inpres Larangan Kota Tangerang dengan tulisan, "Hapoes Korupsi Bukan Muralnya" juga sudah dihapus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Begitu mural muncul di tembok-tembok pinggir jalan bernada kritik, beberapa jam kemudian sudah hilang dihapus dengan cat hitam atau abu-abu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah mural panjang bertuliskan 'Tuhan Aku Lapar' di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang dihapus, muncul dua gambar mural di tempat berbeda. Yang satu, mural wajah mengernyitkan dahi dengan mata ditutup cat merah dengan tulisan putih 404: Not Found yang disebut mirip Presiden Jokowi di Batuceper Kota Tangerang sudah dihapus.
Sepekan kemudian di Ciledug, Kota Tangerang juga muncul mural di pintu gerbang hamparan lahan kosong bertuliskan "Wabah sesungguhnya adalah Lapar" dengan latar belakang ornamen warna-warni dihapus petugas Satpol PP Kecamatan Ciledug.
"Gambar itu sudah dihapus karena berada di pintu masuk pekarangan orang," kata Camat Ciledug Kota Tangerang,
Syarifuddin saat dihubungi Tempo 18 Agustus 2021.
Menurut dia, mencoret-coret tempat umum adalah vandalisme yang merupakan pelanggaran Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011 tentang Ketertiban Umum.
Selang sepekan kemudian, seniman Tangerang Edi Bonetski membuat mural di dinding sebuah rumah dengan ragam lukisan dengan tulisan: Telemovement Geram dan Hapus Korupsi Boekan Muralnya. Lagi-lagi gambar itu pun sudah lenyap.
Dalam Instagramnya @edibonetski memposting gambar muralnya di jalan Inpres Kecamatan Larangan pada Kamis 19 Agustus 2021. Namun pada postingan video Edi menyuarakan hatinya pada Sabtu 21 Agustus 2021 Edi kembali mengunggah dengan memperlihatkan video muralnya sudah dihapus
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Merdeka. Mural tidak pernah melawan, mural itu cinta yang tersembunyi di balik tembok pelindung. You know? Biarkan saja ia dihapus, mari memberi pemahaman seni publik hingga siapapun memahami hingga mencintai," demikian suara Edi dalam video itu.
Beragam komentar membalas unggahan video Edi tentang mural yang digambarnya. Di antaranya rypaisme.s.ds. "Untuk yang ngapus minta diapus amal baiknya. (Cinta banget sama korupsi). Heran sama orang berdasi masih aje kurang. Kayak duitnya halal aje." Kata Apus (hapus) dan korupsi ditulis dengan huruf kapital.