Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Siswa sekolah menengah di Argentina membuat mural besar bintang sepak bola Lionel Messi dari ribuan tutup botol plastik daur ulang. Video karya seni tersebut dibagikan secara daring.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hampir sembilan bulan setelah ikon timnas Argentina itu memimpin tim nasionalnya meraih penghargaan olahraga terbesar dunia di Piala Dunia 2022, negara pencinta sepak bola ini terperosok dalam kemerosotan ekonomi yang parah dan perpecahan politik dengan Pemilu Argentina yang berisiko tinggi yang akan digelar pada akhir tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun kecintaan terhadap Messi nampaknya semakin besar. Mural baru ini memenuhi lantai halaman sekolah menengah terbuka di lingkungan Grand Bourg, tepat di luar ibu kota Buenos Aires.
Mural tersebut menggambarkan penyerang yang berseri-seri itu memegang trofi emas Piala Dunia dari kemenangan tahun lalu di Qatar, bersama dengan keterangan ucapan terima kasih kepada kapten tim yang bertato itu.
Argentine high school students piece together a massive Lionel Messi mural out of thousands of recycled plastic bottle caps https://t.co/hatytQiMgU pic.twitter.com/NJUXxjSRgV
— Reuters (@Reuters) September 6, 2023
Sebastian Ramirez, seorang guru di sekolah tersebut, mengunggah klip video di media sosial yang menjadi viral yang merangkum penilaian luas terhadap warisan Messi. “Sebuah penghormatan kepada yang terhebat,” katanya.
Video pembuatan mural tersebut memperlihatkan puluhan anak membungkuk di atas desain berkode warna dan kotak-kotak tutup botol berserakan.
Messi telah membuktikan kekuatan pemersatu yang kuat di negara Amerika Selatan itu, bahkan ketika inflasi tiga digit dan penurunan mata uang lokal mendominasi perdebatan menjelang pemilihan umum bulan Oktober.
Javier Milei yang merupakan libertarian radikal memimpin persaingan tersebut, dan baru-baru ini memicu kontroversi atas kritik yang keras dan terkadang vulgar terhadap Paus Fransiskus, ikon global negara tersebut.
Krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade ini telah meningkatkan jumlah penduduk miskin dan memicu kemarahan terhadap politik partai tradisional. Krisis ini juga berkontribusi terhadap keterkejutan Milei ketika ia menduduki posisi pertama dalam pemilihan pendahuluan pada Agustus dengan dukungan 30 persen.
REUTERS