Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak hidangan berbahan dasar telur puyuh. Mulai dari sate telur puyuh, sop telur puyuh, sampai kangkung yang dicampur dengan telur puyuh. Namun Anda perlu mengetahui kandungan nutrisi di dalamnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kalori satu telur puyuh dengan berat sebesar sembilan gram adalah 14 kalori dengan sembilan kalori berasal dari lemak. Mengonsumsi lima telur puyuh dengan berat sebanyak 50 gram dapat memenuhi empat persen dari kebutuhan kalori harian pada orang yang memiliki asupan kalori sebanyak 2000 kalori.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat mengonsumsi satu telur puyuh, Anda perlu berjalan kurang lebih selama empat menit, berlari selama kurang lebih satu menit, dan bersepeda kurang lebih selama dua menit untuk membakar kalori satu telur puyuh. Selain kalori telur puyuh yang rendah, telur yang berasal dari burung puyuh ini memiliki kandungan protein yang tinggi.
Selain protein, ada berbagai nutrisi yang bisa didapatkan dari mengonsumsi telur puyuh. Seperti vitamin A, vitamin B, vitamin E, zat besi, zinc, selenium, dan fosfor serta asam lemak esensial, seperti omega-3 dan omega-6, yang baik untuk tubuh. Meskipun kalori telur puyuh rendah, tetapi kadar kolesterol dalam telur puyuh lebih besar daripada telur lainnya yang ada di pasaran. Bahkan, satu porsi telur puyuh memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi daripada satu porsi telur ayam.
Sebab itu, Anda tetap perlu membatasi konsumsi telur puyuh agar tidak melewati standar kolesterol harian. Dietary guideline for Americans merekomendasikan konsumsi kolesterol maksimal 300 miligram per harinya. Sementara itu, satu porsi telur puyuh akan memberikan asupan kolesterol sebanyak 422 miligram. Asupan kolesterol ini tentunya sudah melewati standar asupan kolesterol harian yang disarankan.
Meski rendah kalori dan tinggi kolesterol ada banyak manfaat telur puyuh lainnya bagi kesehatan. Telur puyuh memiliki kandungan antioksidan yang dapat mencegah kerusakan sel tubuh. Selain itu, telur puyuh diyakini dapat memberikan dampak positif terhadap fungsi otak dan saraf, sistem pencernaan, serta daya tahan tubuh.
Telur puyuh bahkan sedang diteliti untuk mengobati infeksi salmonella karena diyakini memiliki antibodi antisalmonella yang unik. Telur puyuh juga dapat digunakan untuk mengatasi anemia karena mampu meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah.
Namun Anda perlu berhati-hati saat mengonsumsi telur puyuh. Kebanyakan telur puyuh yang dijual tidak menjalani proses pasteurisasi. Anda perlu memasak atau memanaskan telur puyuh dengan benar untuk membunuh berbagai bakteri yang mungkin berada dalam cangkangnya.
Wanita yang sedang hamil dan orang yang mengalami gangguan daya tahan tubuh sangat disarankan untuk memasak telur puyuh sampai matang. Bila Anda memiliki alergi terhadap telur ayam, kemungkinan Anda juga dapat mengalami reaksi alergi ketika mengonsumsi telur puyuh.