Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Terbelenggu Karet Sintetis

Serapan karet alam seret akibat minimnya suplai karet sintetis dan gas untuk industri. Produktivitas karet kalah jauh dibanding Thailand dan Malaysia.

5 Mei 2014 | 00.00 WIB

Terbelenggu Karet Sintetis
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

MUSIM kering yang melanda Sumatera Barat membuat Junaindra Sumawan mengalami susut produksi getah karet dari kebunnya seluas enam hektare di Kecamatan Koto Baru, Dharmasraya, Sumatera Barat. Dalam kondisi normal, laki-laki 32 tahun itu mampu mengumpulkan lump atau gumpalan karet 2,4 ton per bulan. Kini, akibat banyaknya daun karet berguguran, hanya terkumpul 1,68 ton. "Daun rontok bikin getah menyusut," katanya Senin pekan lalu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus