Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Terlalu Higienis Membuat Kulit Anak Lebih Rentan Alergi

Dokter kulit menjelaskan alasan anak yang terlalu higienis rentan alergi.

2 Agustus 2019 | 15.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi anak alergi. fearlessparent.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anak perlu dijaga dari kuman dan bakteri penyebab penyakit yang ada di sekitarnya. Tapi, orang tua tidak perlu berlebihan menjaga kebersihan anak. Sebab, anak yang terlalu higienis justru kulitnya lebih sensitif sehingga lebih rentan mengalami j.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal itu diungkapkan dokter spesialis kulit dan kelamin Srie Prihianti. Menurut dia,  kulit adalah organ hidup yang perlu belajar mengenali bakteri jahat dan bakteri baik untuk membentuk antibodi. Antibodi itu nantinya akan menjadi senjata kulit untuk melawan kuman-kuman jahat penyebab alergi kulit. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Di dunia angka kulit sensitif berlipat ganda. Kejadian alergi meningkat. Yang menarik, seiring dengan peningkatan sosial ekonomi, kejadian alerginya juga meningkat. Salah satu dugaannya adalah hygiene hypothesis,” kata dr. Yanti, sapaan Srie Prihianti, di Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2019.

Dr. Yanti mengungkapkan, ketika terlalu higienis, kulit tidak sempat mengenali bakteri jahat sehingga pembentukan antibodi akan melenceng dari seharusnya. Itulah yang membuat kulit sensitif dan mudah terkena alergi.

Uniknya, ada perbedaan mencolok antara anak-anak di perkotaan dengan perdesaan. Anak-anak desa, kata dr. Yanti, umumnya jauh dari masalah kulit seperti eksim. Padahal anak-anak itu sering main tanpa alas kaki. “Bukannya menyarankan anak bermain kotor-kotoran, tapi bersihkan secukupnya saja. Tidak baik juga terlalu bersih, sedikit-dikit steril, anak tidak boleh main di luar. Itu yang membuta system imunitasnya tidak berkembang,” dia menjelaskan.

Tapi selain karena imunitas yang tidak terbentuk sempurna, alergi pada anak juga bisa disebabkan oleh bakat atau genetika. Anak yang orang tuanya alergi kemungkinan 50 persen akan mengalami alergi pula. Tapi bukan berarti anak dengan orang tua alergi akan bebas alergi. Masih ada kemungkinan 10 hingga 20 persen anak juga mengalami alergi, biasanya faktor lingkungan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus