Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Terowongan Istiqlal-Katedral atau terowongan silaturahmi hingga kini belum dibuka untuk publik. Kepala Bidang Riayah Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) Ismail Cawidu mengatakan masih ada pengerjaan tambahan di terowongan yang selesai dibangun pada 2021 itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jadi sebenarnya bangunan fisik terowongannya sudah jadi. Tapi atas iniatif Bapak Imam Besar Nasaruddin Umar, kami perlu ada semacam simbol hubungan silaturahim maka dari itu diberikan ornamen,” kata Ismail kepada Tempo di ruang sekretariat Masjid Istiqlal, Rabu, 22 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Koordinator Pembuatan Instalasi Karya Seni dan Narasi Terowongan Silaturahim Her Pramtama menjelaskan di dalam terowongan itu nantinya akan ada karya seni yang membawa pesan tentang keberagaman.
Ia mengklaim jika pengerjaan di terowongan silaturahmi Istiqlal-Katerdal sudah tuntas seluruhnya, para pengunjung akan dibuat kagum dan bisa membawa pesan mendalam mengenai keberagaman umat beragama.
“Biar enggak cuma lewat aja, jadi pas masuk ada pesan mendalam, makanya sekarang belum dibuka buat umum dulu, ada yang harus ditambahin,” ucap Her.
“Ibarat rumah sudah jadi tapi belum ada sofa meja dan lain-lain, kan, jadi enggak nyaman. Nah, terowongan pun sama, fisik sudah jadi tapi belum ada simbol penting,” kata Her Pramtama menambahkan.
Terowongan Silaturahmi penghubung Masjid Istiqlal dan Gereja Katerdal ini memiliki luas 226 meter, lebar 3 meter, dan memiliki tinggi 4 meter. Pemerintah membangun terowongan ingin dengan tujuan menjadi ikon persatuan.
Sementara itu, Humas Gereja Katedral Jakarta, Susyana Suwadie, membantah ada polemik soal siapa yang harus membayar listrik di terowongan silaturahmi. Hal ini ia sampaikan menjawab kabar yang beredar masalah tagihan listrik ini membuat terowongan tersebut tak kunjung dibuka untuk publik.
"Pengelolaan Terowongan Silahturahmi dilakukan secara bersama dari pengurus Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral," kata Susyana saat dikonfirmasi TEMPO pada Selasa, 21 November 2023.
Susyana menjelaskan selama ini pihaknya ataupun manajemen Masjid Istiqlal bukan penanggung jawab dalam pembiayaan kelistrikan. "Sejauh ini, pembiayaan seperti listrik dilakukan oleh Dinas Bina Marga Pemprov DKI," ujarnya.