Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Jumlah peminat rapid test antigen di Bandara Soekarno-Hatta membeludak dalam dua hari terakhir.
Ribuan orang telah mengikuti tes antigen di Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen.
Calon penumpang diimbau tidak menjalani tes antigen secara mendadak sebelum keberangkatan.
TANGERANG – Jumlah peminat rapid test antigen di Bandara Soekarno-Hatta membeludak dalam dua hari terakhir. Bahkan kemarin jumlah orang yang antre mencapai ribuan. Mereka memenuhi shelter kereta layang Terminal 2 dan lobi Plaza Terminal 3 Bandara. "Kami cukup kewalahan karena jumlahnya meningkat sangat signifikan," ujar Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Agus Haryadi, kemarin.
Menurut Agus, peningkatan itu terjadi setelah Dirjen Perhubungan Udara mengeluarkan Surat Edaran Nomor 22 Tahun 2020 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang dengan Transportasi Selama Masa Libur Natal dan Tahun Baru dalam Masa Pandemi Covid-19. Dalam surat edaran itu, setiap calon penumpang pesawat diwajibkan menunjukkan surat keterangan hasil rapid test antigen.
Sebelum surat edaran itu terbit, layanan tes Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta hanya melayani seribu orang per hari. Namun sekarang jumlahnya mencapai 5.000 orang per hari. "Ini terjadi karena kepanikan masyarakat setelah ada aturan baru (Edaran Nomor 22 Tahun 2020) yang agak mendadak," kata Agus. Apalagi saat ini di luar Bandara belum banyak rumah sakit atau klinik yang memberikan layanan tes antigen. "Mereka semua lari ke bandara, bahkan orang yang enggak terbang pun ikut (tes)."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk memecah kerumunan di bandara, PT Angkasa Pura II kemudian mengubah alur pelayanan tes antigen dari walk in menjadi pre-order. Pengelola Bandara juga telah membuka layanan tes Covid-19 di Terminal 1 bagi masyarakat umum yang tidak memiliki tiket pesawat.
Agus mengimbau agar calon penumpang pesawat telah memiliki hasil tes Covid-19 sebelum tiba di bandara. “Bagi yang belum memiliki surat tes dan berencana melakukan tes di bandara, kami sarankan untuk tiba empat jam sebelum keberangkatan,” katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Kantor Kesehatan Soekarno-Hatta, dokter Darmawali Handoko, mengatakan telah menambah jumlah petugas untuk memeriksa dokumen kesehatan bebas Covid-19 di Terminal 2 dan Terminal 3. Penambahan ini dilakukan guna mencegah antrean penumpang saat pemeriksaan dokumen.
Darmawali menjelaskan, dokumen bebas Covid-19 dengan metode rapid test antigen hanya berlaku tiga hari sebelum penerbangan. Sedangkan hasil tes polymerase chain reaction (PCR) berlaku tujuh hari.
Di Bandara Yogyakarta Internasional Airport, layanan tes antigen dibatasi hanya untuk 300 orang per hari. Layanan dipusatkan di lantai mezzanine sisi timur dan barat yang dioperasikan setiap hari pada pukul 06.00-18.00. “Tarif seragam, Rp 170 ribu per orang,” kata pelaksana tugas General Manager Bandara YIA PT Angkasa Pura I, Taochid Purnomo Hadi.
Dokumen tes antigen juga diwajibkan bagi penumpang kereta api mulai kemarin. Kewajiban ini didasari Surat Edaran yang diterbitkan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Nomor 23 Tahun 2020. Untuk itu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyediakan layanan tes antigen di sejumlah stasiun dengan tarif Rp105 ribu.
Pada tahap awal, layanan tersebut tersedia di Stasiun Gambir, Pasar Senen, Kiaracondong, Cirebon Prujakan, Tegal, Semarang Tawang, Yogyakarta, Surabaya Gubeng, dan Surabaya Pasar Turi.
Menurut EVP Corporate Secretary KAI Dadan Rudiansyah, untuk saat ini layanan tes antigen tersedia di Stasiun Gambir, Pasar Senen, Kiaracondong, Cirebon Prujakan, Tegal, Semarang Tawang, Yogyakarta, Surabaya Gubeng, dan Surabaya Pasar Turi. “Penyediaan layanan ini merupakan komitmen kami untuk mendukung kebijakan pemerintah,” katanya.
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Eva Chairunisa menyampaikan bahwa ribuan orang telah mengikuti tes antigen di Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen. Kemarin hingga pukul 12.00, kata Eva, jumlah orang yang menjalani tes di Stasiun Gambir mencapai 1.300 orang. "Kalau di Stasiun Pasar Senen 1.800-an," katanya.
Eva mengimbau agar calon penumpang kereta jarak jauh tidak mengikut tes antigen secara dadakan menjelang keberangkatan. "Karena banyak penumpang yang mau tes di stasiun," ucap dia. "Kalau bisa H-1 atau H-2."
JONIANSYAHHARDJONO | PRIBADI WICAKSONO | CAESAR AKBAR | LANIDIANA | SUSENO
Tes Antigen Dulu, Bepergian Kemudian
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo