Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Tesla Kena Lagi Tuduhan Rasialisme Warna Kulit dan Orientasi Seksual Pekerja

Pada Mei 2021, seorang mantan karyawan kulit hitam mendapatkan ganti rugi akibat diskriminasi rasialisme di fasilitas Tesla sebesar USD 1 juta.

2 Februari 2022 | 14.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tesla Inc. terlibat dalam kontroversi baru ketika seorang wanita gay kulit hitam mengajukan kasus rasisme kepada perusahaan.

Wanita itu menuduh produsen mobil listrik Tesla menutup mata terhadap kekerasan berdasarkan rasialisme dan homofobik di pabrik mobil di California, AS.

Memang itu bukan tuduhan pertama pekerja terhadap Tesla. Tapi akan semakin memukul citra perusahaan mobil listrik paling dominan di dunia tersebut.

Wanita tadi, Kaylen Barker, adalah mantan pekerja kontrak yang bertanggungjawab memeriksa bagian rem mobil di pabrik sub-perakitan di Lathrop.

Dia mengatakan selama bekerja mengalami berbagai penghinaan rasial. Rekannya pekerja kulit putih juga dilaporkan telah memukulnya dengan alat gerinda panas sambil melecehkan ras dan orientasi seksual.

"Saya merasa seperti telah disiksa dan dikirim kembali ke masa lalu sebelum orang Afrika-Amerika memiliki hak sipil," kata Barker dalam pernyataannya yang dikutip dari Hindustan Times hari ini, Rabu, 2 Februari 2022.

Barker mengeluhkan masalah itu kepada atasannya. Tapi dia malah dipecat pada 29 Oktober 2021, hanya beberapa minggu setelah dia melaporkan kasus itu.

Pada Mei 2021, seorang mantan karyawan kulit hitam mendapatkan ganti rugi akibat diskriminasi rasialisme di Tesla sebesar USD 1 juta berdasarkan keputusan arbitrase.

Tesla pernah membantah tuduhan tentang pelecehan rasial di fasilitasnya. Namun, belum mengeluarkan pernyataan terbaru tentang tuduhan Barker.

Fasilitas Tesla di Fremont, California, telah terjadi sejumlah keluhan pelecehan berdasarkan rasial serta orientasi seksual.

Karyawan Tesla tidak memiliki serikat pekerja formal seperti di pabrik otomotif besar lainnya, seperti Ford dan GM. Kondisi ini bisa menjadi salah satu alasan mengapa CEO Tesla Inc. Elon Musk tak diundang dalam pertemuan Presiden AS Joe Biden dengan para kepala perusahaan otomotif papan atas tahun lalu.

JOBPIE | HINDUSTAN TIMES

BacaKasus Game di Mobil Listrik Tesla, Simak 5 Hal Ini 

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus