LOTRE masuk desa di Jawa Tengah. Bukan porkas atau TSSB, memang, karena hadiahnya sangat khas: gadis hamil. Ceritanya begini. Awal Januari lalu, tiga pria penduduk Desa Wonosri, Klaten--Bangun, 17, Ton, 26, dan Miming, 18, sama terperosok menggauli seorang cewek. Sum, namanya, berusia 18. Adalah Sum sendiri yang mengaku kepada Ibunya bahwa ia sedang hamil 4 bulan. "Rasanya seperti disambar petir di siang bolong dan muka saya kayak dipopok tahi," cetus Ny. Tumini - ibunda gadis berkulit kuning langsat itu. Apalagi ketika Sum menyatakan tak tahu jelas pria mana sebenarnya ayah si janin. Lebih runyam lagi, ketiga pria itu, menurut Ny. Tumini, "Semua menolak bertanggung jawab". Apa boleh buat, Ibu empat anak ini pun minta bantuan Ketua RT, Darsono. Singkat cerita, ketiga pria itu mengaku pernah berbuat intim dengan Sum, masing-masing 5 kali, tapi toh menolak untuk mengawini Sum. Akhirnya, Darsono menawarkan jalan tengah: ketiga nama pria itu akan dilotre. Nama siapa yang pertama keluar maka dia yang harus menikahi Sum. Bangun dan Miming setuju, dengan syarat: pernikahan nanti harap dirahasiakan, karena mereka masih pelajar SMTA. Sedang Ton menolak ikut diundi, karena dia sudah punya istri dan anak. Undian pun dikocok, disaksikan kedua orangtua Sum, segenap pamong desa serta wakil dari kedua pemuda tersebut. Ternyata, yang keluar adalah nama Bangun - dan dia tak dapat mengelak lagi kecuali bersedia kawin dengan Sum. Akan halnya Miming dan Ton - yang "kalah" lotre - sepakat memberi bantuan biaya perkawinan Sum Bangun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini