Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Tikus Dan PLN

Aliran listrik di jakarta sering padam, penyebabnya dapat terjadi karena gangguan tikus pada peralatan di gardu, peralatan yang sudah tua, pohon tumbang serta penyadapan. kemampuan pln masih minim. (kt)

29 Mei 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

WARGA Ibukota akhir-akhir ini kerap diganggu aliran listrik yang padam secara tiba-tiba. Bukan saja telah memaksa keringat para karyawan di ruang-ruang kerja yang beralat pendingin harus bercucuran. Tapi lebih dari itu matinya listrik yang sering tak terduga itu tentu saja mengakibatkan tertidurnya lampu-lampu lalu-lintas. Maka jalan-jalan yang ramai itupun macet. "Kalau sudah begini bukan PLN yang dimaki, tapi polisi". ujar seorang polisi lalulintas. Dan itu bukannya sebentar. Di beberapa bagian Ibukota dalam 2 bulan terakhir ini, terputusnya aliran PLN itu sering berlaku sampai 4--6 jam dalam seharinya. Tak heran kalau melihat keadaan serupa itu, para pemilik hotel maupun gedung-gedung bertingkat akhir-akhir ini sibuk menyiapkan diesel cadangan. Tapi ada apa sebenarnya PLN? Tampaknya bukan semata-mlata karena sedang ada perbaikan atau pemasangan lampu-lampu lalu-lintas baru -- yang belakangan kelihatan memang banyak dilakukan. Namun juga karena memang terjadi kerusakan pada gardu hubung atau pada jaringan tegangan menengah. Menurut Widijarso, Humas PLN Distribusi DKI Jaya dan Tangerang, "kerusakan bisa saja terjadi karena gangguan tikus yang masuk ke dalam peralatan gardu.Sedang pada jaringan tegangan menengah hal itu bisa terjadi karena umurnya sudah tua atau ada gangguan fisik karena perbaikan jalan, misalnya. Pohon & Penyadapan Belum lagi yang disebabkan pohon tumbang, angin kencang atau penyadapan yang mengenai jaringan tegangan rendah. Gangguan ini juga menyebabkan terputusnya listrik pada sejumlah rumah yang dilayani jaringan tersebut. Dan yang termasuk sering sebagai penyebab terjadinya pemadaman, menurut Widijarso adalah terganggunya transformator di gardu distribusi dan gardu hubung. Hal ini disebabkan tak tertahannya beban lebih pada trafo tersebut akibat banyaknya penyadapan atau pencurian arus listrik. Walaupun demikian, minimnya kemampuan PLN dalam memenuhi kebutuhan masyarakat tak salah kalau disebut sebagai salah satu sebab timbulnya penyadapan. Sampai tahun 75 penduduk Jakarta yang dapat menikmati aliran listrik baru 172.370 langganan. Dan bila dibanding dengan watt per kapita Indonesia yang hanya 5,40 Jakarta tergolong besar watt per kapitanya (sekarang mencapai 64.18). Tapi dibanding dengan Singapura belum seberapa karena di sana watt per kapitanya 307 watt. Medan pada akhir tahun ini akan mencapai 70 watt, lebih tinggi dari Jakarta. Maka itu tak usah heran kalau voltase yang sampai ke rumah tak sesuai dengan yang tercantuml dalam alat pembatas. Dan lebih dari itu, meskipun ketergantungan terhadap listrik makin membesar dia masih tergolong mewah buat penduduk yang 49% lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus