Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Tinta Cumi-cumi Ternyata Menyimpan Khasiat untuk Lawan Kanker dan Tukak Lambung

Selama berabad-abad, manfaat tinta cumi-cumi telah berperan dalam pengobatan tradisional, menulis, membuat lukisan, dan sebagai aditif makanan seperti pasta, saus, dan nasi.

26 Februari 2020 | 16.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Olahan cumi-cumi. Unsplash.com/Jesse Hanley

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Cumi-cumi memiliki tinta hitam dalam tubuhnya. Hewan ini menyemprotkan tinta saat dalam keadaan bahaya untuk mengaburkan indra penglihatan predator. Tinta cumi mengandung banyak senyawa unik. Misalnya, melanin, polisakarida, katekolamin, dan logam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tinta hitam ini juga menyimpan asam amino di dalamnya. Mulai dari asam glutamat, taurin, alanin, leusin, hingga aspartat. Selama berabad-abad, manfaat tinta cumi-cumi telah berperan dalam pengobatan tradisional, menulis, membuat lukisan, dan sebagai aditif makanan seperti pasta, saus, dan nasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rasa tinta cumi-cumi bisa berbeda-beda pada tiap orang. Beberapa orang mengatakan rasanya sangat asin seperti air garam. Lalu ada pula sebagian yang mengatakan kalau tinta ini kurang lezat di lidah. Namun kini  tinta cumi telah menjadi tren makanan hitam yang banyak digemari oleh orang-orang. Bahkan sejumlah penelitian telah menelaah manfaat tinta cumi untuk kesehatan.

Berikut adalah beberapa kebaikan yang tersimpan dalam tinta cumi-cumi

1. Mencegah plak gigi
Tinta cumi memiliki sifat antimikroba terhadap bakteri patogen yang memicu penyakit pada manusia. Sebuah studi menemukan bahwa ekstrak tinta cumi dapat menetralkan bakteri penyebab plak gigi. Beberapa contoh bakteri tersebut meliputi Streptococcus mutans, Candida albicans, Actinomyces viscosus, dan Lactobacillus acidophilus.

2. Melawan kanker
Kandungan antioksidan yang kuat dalam tinta cumi diduga dapat berperan untuk melawan kanker. Sejumlah studi melihat bahwa tinta ini mampu mengurangi ukuran tumor sekaligus penyebaran sel-sel kanker.

Tak hanya itu, zat polisakarida dalam tinta cumi diketahui bisa melindungi tubuh dari efek samping kemoterapi. Disebutkan juga bahwa tinta cumi dapat meningkatkan kadar eritrosit, leukosit, dan haemoglobin pada orang yang mengalami efek samping kemoterapi.

3. Punya efek antioksidan
Melanin yang ada dalam tinta cumi memiliki sifat antioksidan. Antioksidan merupakan zat yang dapat melawan radikal bebas dalam tubuh. Telah lama diketahui bahwa radikal bebas mampu memicu munculnya beragam penyakit. Contohnya, penyakit jantung, diabetes, dan kanker. 

4. Menurunkan tekanan darah
Manfaat tinta cumi lainnya adalah dapat menurunkan tekanan darah. Penelitian tertentu mengindikasikan bahwa ada senyawa tertentu dalam tinta ini yang diduga mampu merangsang agar pembuluh darah melebar. Hal ini kemudian bisa menurunkan tekanan darah. 

5. Mengatasi tukak lambung
Beberapa penelitian yang dilakukan pada hewan memperlihatkan bahwa tinta cumi dapat menurunkan produksi asam lambung. Kebaikan tersebut menciptakan manfaat tinta cumi yang diduga baik untuk mengatasi tukak lambung. Pasalnya, kadar asam lambung yang terlalu banyak bisa menjadi salah satu faktor risiko dari terbentuknya tukak ini.

Tak semua orang menyukai tinta cumi. Sebagian orang lebih suka membuangnya ketika memasak cumi-cumi karena dianggap sebagai limbah. Meski begitu, tinta cumi yang digunakan sebagai aditif makanan tergolong aman untuk dikonsumsi.

Perlu dicatat juga bahwa penelitian mengenai manfaat tinta cumi baru dilakukan pada hewan. Ini berarti, ada tidaknya efek kesehatan yang sama pada manusia belum diketahui secara pasti.

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus