Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Tips Memilih dan Merawat Karpet agar Ruangan Tampak Cantik

Pemilihan karpet yang cocok, baik dari segi warna maupun motif, akan membuat ruangan terlihat lebih cantik. Ini tips memilih dan merawat karpet.

20 Juni 2018 | 19.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi karpet. odysseys.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ada sejumlah pertimbangan yang mesti diperhatikan dalam memilih karpet, mulai dari warna, pola, hingga materialnya. Hal ini supaya kehadiran karpet tidak cuma sebagai alas tetapi juga mampu membuat ruang tampak lebih cantik dan segar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemilik Rayya Home, Erlina Anastasia, membagi tips memilih karpet. Ia mengatakan hal utama yang harus diperhatikan dalam memilih karpet adalah warna. Para pembeli karpet umumnya bertanya tentang warna, tetapi tak jarang bingung dalam menentukan warna tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk hal ini, dia menyarankan agar pemilihan karpet disesuaikan dengan warna sofa. Apabila sofa di rumah berwarna cerah, maka dapat dipilih sofa berwarna yang selaras dengannya.

“Apabila sofanya berwarna terang, maka bisa dipilih warna karpetnya gelap atau sebaliknya,” katanya.

Di dalam ruangan, karpet bersifat sebagai pelengkap interior. Tempatnya biasa ditaruh dekat furnitur lain. Dengan begitu, kehadiran karpet harus mendukung elemen-elemen interior lain.

Selain itu, karpet berwarna gelap dapat menjadi pilihan utama buat penghuni. Lewat warna ini, jika karpet terpapar kotoran atau debu tidak begitu terlihat. Lain halnya, bila karpet tersebut berwarna cerah, apabila terkena kotoran atau noda sangat mudah terlihat.

"Warna gelap lebih aman dari kotoran. Kalau terinjak atau terkena noda tidak terlihat, atau bisa dipercantik dengan menaruh bantal-bantal di atasnya,” ujarnya.

Kemudian, dalam pemilihan karpet perlu diperhatikan juga soal luas ruang. Erlina menjelaskan dalam situasi ini penghuni lebih baik jangan terlalu memaksakan. Bila hanya memiliki ruang sempit maka pilih karpet berukuran kecil. Begitu juga apabila ruangnya besar, maka dapat memilih karpet berukuran besar.

Namun, ukuran karpet itu tidak sepatutnya mendominasi seluruh ruangan melainkan separuhnya agar terlihat sebagai aksen.

“Dengan adanya karpet, ruang bisa lebih berkarakter,” ujarnya.

Ilustrasi karpet ruang tamu. Boldsky.com

Selanjutnya, mengenai material karpet, Erlina mengatakan umumnya karpet di pasaran bermaterial benang wol dan akrilik. Kedua material tersebut memiliki kelebihan masing-masing.

Soal harga, material wol cenderung lebih mahal sementara material benang akrlilik lebih murah. Namun terkait warna, material wol lebih redup sedangkan akrlilik lebih cerah.

“Terlepas dari hal itu, baik material akrilik maupun wol sama-sama memiliki kenyamanan,” ujarnya.

Di samping warna dan material, pemilihan karpet juga harus memperhatikan motif. Menurut Erlina, sejauh ini anak muda atau pasangan baru menikah cenderung memilih karpet bermotif geometris karena terlihat lebih modern. Di luar hal itu, secara umum motif yang begitu diminati berjenis maroko karena terkenal tahan lama dan familiar.

“Disarankan memang memilih karpet berpola karena dapat memperhalus tampilan interior. Tak cuma itu, keberadaan karpet-karpet tersebut bisa masuk ke berbagai macam gaya interior,” tuturnya.

Sementara itu, untuk rumah-rumah bergaya interior Skandinavia yang tengah tren, Erlina mengatakan sebaiknya dipilih karpet berwarna redup atau monokrom seperti abu-abu, putih, dan hitam. Hal ini untuk memperkuat konsep Skandinavia yang cenderung cerah.

“Bisa juga menggunakan warna kontras tetapi jangan terlalu banyak, hanya sebatas aksen,” ungkapnya.

Soal karpet klasik, Erlina mengatakan umumnya didominasi oleh karpet Turki dan Persia. Karpet jenis ini memiliki tingkat pola rumit dengan motif khas. Dari sisi material, karpet-karpet Turki dan Persia umumnya menggunakan material wol dan terkadang juga ditambah sutra sehingga terasa lebih lembut daripada karpet pada umumnya.

Dia menambahkan, karpet-karpet klasik ini umumnya diminati oleh orang-orang berusia tua. Biasanya mereka memiliki rumah-rumah bergaya klasik dan megah.

Setelah memiliki karpet, penghuni tak boleh melupakan perawatannya. Menurut Erlina, karpet harus terus dibersihkan karena posisinya berada di lantai sehingga membuatnya mudah terpapar kotoran atau noda.

Untuk pembersihan ini dapat menggunakan pengisap debu. Bersihkan bagian depan dan belakang karpet. Adapun bila terkena noda, maka sebaiknya dibersihkan menggunakan sampo khusus karpet.

Lalu, hindari pembersihan karpet menggunakan air karena berpotensi dapat mengubah karakter karpet. Salah satunya bisa membuat karpet keriput dan warnanya pudar.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus