Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada anggapan bahwa sepatu flat jauh lebih baik daripada sepatu hak tinggi. Namun, menurut ahli penyakit kaki dan ahli bedah podiatrik Dana Canuso, anggapan ini adalah kesalahpahaman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ini adalah kesalahpahaman yang paling umum, bahwa sepatu datar baik untuk Anda dan bertanggung jawab, tetapi dalam jangka panjang, kurangnya dukungan dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada kaki, lutut, pinggul, punggung, dan bahu,” katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, itu tidak berarti harus mengenakan stiletto yang terlalu tinggi. Canuso tidak merekomendasikan memakainya karena dapat meningkatkan risiko cedera pergelangan kaki. Ketika mencari sepatu hak yang tidak akan menyakiti kaki, Canuso merekomendasikan beberapa hal berikut ini.
1. Pilih tumit dengan tinggi sedang
Memilih sepatu harus tepat karena dapat memengaruhi postur dan pola berjalan. “Tumit yang terlalu rendah sering dapat menyebabkan nyeri kaki, bunion, nyeri punggung, dan plantar fasciitis (atau radang kaki), dan tumit yang terlalu tinggi sering dapat menyebabkan bunion dan nyeri punggung, serta masalah tendon achilles,” kata Canuso. Jadi pilihlah tumit yang tingginya dua hingga tiga inci dan lihat bagaimana kondisi kaki karena tinggi tumit yang ideal akan berbeda-beda pada setiap orang.
“Sepatu tumit lebih dari tiga inci hanya boleh dipakai untuk waktu yang sangat singkat, seperti untuk acara khusus atau pernikahan, karena memakainya dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang, terutama jika dipakai sepanjang hari, setiap hari,” katanya.
2. Pastikan memiliki bagian belakang
Sandal slip-on dan mules (tanpa belakang) bisa terlihat sangat menarik, terutama saat musim semi dan musim panas. Tetapi jika perhatian utama adalah kesehatan kaki, bukan mode, pasti ingin tetap menggunakan tumit yang memiliki punggung atau tali belakang. “Secara keseluruhan, memiliki tumit akan menawarkan lebih banyak dukungan daripada sepatu yang tidak,” kata Canuso.
Ukuran bagian belakang sepatu juga penting. “Adalah umum bagi beberapa orang untuk memiliki tonjolan tulang di bagian belakang tumit mereka, yang dapat bergesekan dengan bagian belakang sepatu,” jelas Canuso, “jadi pastikan sepatu menyentuh di atas atau di bawah titik tersebut untuk mencegah gesekan dan rasa sakit."
3. Wedges lebih baik
Jika harus memilih sepatu high heels, lebih baik model wedges. “Menurut pendapat saya, itu adalah hak sepatu terbaik dan paling mendukung untuk semua jenis kaki, karena membantu mendistribusikan tekanan saat berjalan, menopang pergelangan kaki, dan memberikan area permukaan yang lebih besar bagi kaki untuk menemukan stabilitas saat berdiri dan berjalan,” katanya.
4. Perhatikan ketebalan tumit
“Jika saya harus memilih antara stiletto tipis pendek atau wedge tinggi sebagai pilihan tumit yang lebih baik untuk menghindari rasa sakit dan ketidaknyamanan, jawaban saya akan berubah berdasarkan jenis kaki,” kata Canuso.
Menurutnya, wedges dengan tinggi sedang adalah yang terbaik untuk kaki lengkung rendah atau datar, serta kaki netral; namun, stiletto pendek (1,5 inci) cukup untuk kaki yang melengkung tinggi. “Sebagai aturan umum, saya akan mengatakan wedges 2-3 inci dengan punggung kulit yang nyaman adalah sepatu hak terbaik [bagi siapa pun] untuk dipakai sehari-hari,” katanya.
Jadi, sepatu flat tak selalu lebih baik daripada sepatu hak tinggi. Gunakan sepatu yang memiliki punggung, dan kenakan wedges jika berencana memakai sepatu hak untuk waktu yang lama, dan stiletto sebaiknya hanya dipakai sebentar di acara khusus seperti pernikahan.
WELL+GOOD
Baca juga: Lily Collins Sering Mendatangi Ahli Penyakit Kaki saat Syuting Emily in Paris
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.