Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Betapa rajinnya menyikat dan membersihkan gigi dengan benang, kadang bau mulut timbul saat memakai masker. Meski bau mulut sendiri tentu tak nyaman bukan? Tak perlu khawatir, yang perlu dilakukan untuk memperbaikinya sekali dan untuk selamanya adalah berinvestasi dalam pengikis lidah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Mengikis lidah dapat membantu mencegah bau mulut dengan membantu menghilangkan bakteri penyebab bau yang berkoloni di lidah,” jelas dokter gigi Scott Young, seperti dilansir dari laman Well and Good. "Mengikis bakteri dari lidah Anda dengan pengikis lidah dapat membantu menghilangkan senyawa sulfur di mulut Anda dan mengurangi bau busuk yang Anda cium di masker."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sama seperti Anda ingin menjauhkan bakteri penyebab bau dari seluruh tubuh Anda (yang, seperti yang kita semua tahu, adalah tujuan utama mandi secara teratur), hal yang sama berlaku untuk lidah Anda. Sekarang pemakaian masker telah membuat bau mulut menjadi masalah kita, menghentikannya di jalurnya semudah menambahkan satu langkah ekstra untuk rutinitas Anda.
Ilustrasi wanita menunjukkan lidah. Unsplah.com/Hayes Potter
"Pengikis lidah dapat digunakan setiap hari setelah rutin menyikat dan membersihkan gigi dengan benar," kata Dr. Young. “Ini harus diterapkan dengan lembut dari belakang lidah ke depan, dibilas, dan diulang. Seharusnya tidak ditekan terlalu keras sehingga menyakitkan atau menyebabkan pendarahan. " Kiat profesional? Lakukan saat Anda masih memiliki pasta gigi di lidah Anda untuk menambah kesegaran.
Dan apakah Anda ingin membuat masker Anda semakin harum setiap kali Anda memakainya? Coba oleskan beberapa tetes minyak esensial di dalamnya. “Setetes minyak esensial pada masker Anda dapat sangat memengaruhi suasana hati Anda,” kata Amy Galper, mantan pendiri Institut Studi Aromatik New York, sebelumnya mengatakan kepada Well + Good. Dan apa lagi? "Aroma dapat sangat memengaruhi keadaan pikiran kita, dan tentunya hari-hari liar yang tidak menentu ini menyebabkan semua orang stres."