Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Titik Rawan Longsor Terbentang di Jalur Bogor-Jakarta

Pemerintah tak berbuat banyak dan cenderung menunggu terjadinya bencana.

6 Desember 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Jalan yang longsor di Riung Gunung, Desa Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/11). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/aww.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA - Curah hujan tinggi di kawasan Jabodetabek rawan memicu bencana tanah longsor di kawasan hulu (Bogor) hingga hilir (Jakarta). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat dari total 40 kecamatan di wilayah itu, 22 di antaranya termasuk kawasan rawan bencana longsor dan banjir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor, Dede Armansyah, menerangkan bahwa kawasan rawan longsor tersebut kontur tanahnya berbentuk lereng dan perbukitan. Sedangkan lahan yang dulunya tempat penampungan air hujan itu sudah banyak yang beralih fungsi. Pendangkalan situ di wilayah Bogor juga meningkatkan risiko bencana. "Hampir merata di seluruh setu," kata Dede, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk mengantisipasi bencana longsor, Kabupaten Bogor memakai peralatan early warning system (EWS) yang bisa mencatat curah hujan, ketinggian air sungai, dan pergeseran tanah. Pada level curah hujan tertentu, bila terjadi pergeseran tanah, perangkat peringatan dini itu akan membunyikan sirene. Perangkat ini juga akan mencatat ketinggian permukaan air sungai dan membunyikan alarm ketika mencapai level bahaya. "Dengan begitu, masyarakat diharapkan siap siaga," kata Dede.

Masalahnya, menurut Dede, jumlah perangkat EWS yang dimiliki Kabupaten Bogor masih sangat terbatas. Sedangkan alat baru terpasang di Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup, dan di Sungai Cileungsi, Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri.

Untuk mengatasi keterbatasan alat, BPBD Kabupaten Bogor menggunakan pendekatan pengurangan risiko bencana. Pemerintah meminta masyarakat supaya lebih waspada dan segera melaporkan tanda-tanda akan datangnya bencana ke aparat desa.

Tak hanya di Bogor, bayang-bayang tanah longsor juga mengintai Depok dan Jakarta. Di Depok tercatat ada 29 titik rawan longsor. Sedangkan di Jakarta, longsor berpotensi menimpa warga yang tinggal di bantaran sungai atau dekat tebing.

Kepala BPBD Jakarta Jupan Royter menyebutkan ada sepuluh wilayah kecamatan di Ibu Kota yang dibayangi bencana tanah longsor saat curah hujan tinggi, Desember sampai Januari nanti. Lokasinya tersebar di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Bencana longsor sudah terjadi di Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada 26 November lalu. Tanah longsor terjadi persis di depan garasi sebuah rumah. Tempat tinggal itu tidak memiliki izin mendirikan bangunan karena berdiri di ruang terbuka hijau. Tanah longsor juga terjadi pada Selasa malam lalu di Jalan H Miran, RT 012 RW 006, Cilandak Barat.

Untuk mengantisipasi bencana tanah longsor, Jupan mengatakan telah berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga, Satuan Polisi Pamong Praja, hingga Dinas Sumber Daya Air.

Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan, Holi Susanto, menuturkan intansinya juga telah menyiagakan pasukan biru untuk menghadapi bencana longsor. Masalahnya, kata dia, petugas hanya bisa menunggu karena dalam jangka pendek tak ada tindakan yang bisa mencegah tanah longsor.

Pencegahan sementara, seperti pemasangan batu bronjong atau karung pasir, pun terhalang posisi rumah warga di lokasi rawan longsor. "Jika longsor terjadi, baru ditanggulangi dengan pemasangan cerucuk dan dolken," kata dia.

Dalam jangka panjang, menurut Holi, pencegahan bencana bisa dilakukan dengan menertibkan bangunan tak berizin di lokasi rawan longsor. Namun, hal itu pun tak bisa langsung dilakukan Suku Dinas karena perlu koordinasi di tingkat pemerintahan kota. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kesulitan memindahkan warga yang tinggal di lokasi rawan longsor. ADE RIDWAN | IRSYAN HASYIM

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus