TNI dan Tentara Australia Tegang

BATAS wilayah Timor Loro Sa'e dengan Indonesia kembali memicu ketegangan. Satuan Tugas TNI merasa tentara Australia yang menjadi anggota Pasukan Penjaga Perdamaian PBB (UN-PKF) kembali melanggar perbatasan, dua pekan lalu. Mula-mula, batalion Australia itu melintasi Sungai Dilumil, Kecamatan Lakmanen, yang berbatasan dengan Distrik Bobonaro di Timor Timur. Lalu mereka melewati batas untuk menginterogasi sejumlah penduduk Belu?wilayah Indonesia?yang mereka duga anggota milisi prointegrasi. Menurut Letkol Agung Rijdhianto, Komandan Satgas Batalion Infanteri 131 yang bertugas di perbatasan, beberapa warga ditanyai tentang KTP mereka. Aksi itu membuat anggota TNI bergerak ke lokasi. "Kami memang sempat tegang," kata Agung. Perselisihan pendapat berpangkal pada perbedaan memahami letak garis batas taktis antara wilayah Timor Timur dan Nusatenggara Timur. Pasukan Australia itu mengacu pada posisi sungai. Padahal, berdasarkan kesepakatan TNI dan UN-PKF sebelumnya, batas taktis itu berpatokan pada posisi sungai terdalam yang memisahkan kedua wilayah tersebut. Persoalan batas wilayah ini sudah laten. Tahun lalu, tentara Australia yang tergabung dalam pasukan PBB juga melanggar batas. Saat itu bahkan sempat terjadi tembak-menembak yang menewaskan seorang anggota Brimob. ***** Darmawan Sepriyossa