Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler di kanal Metro Tempo.co sejak kemarin hingga pagi ini dimulai dari laporan kontestan Miss Universe Indonesia ke Polda Metro Jaya atas dugaan kekerasan seksual dan pelecehan yang terjadi di sesi pengecekan tubuh. Kuasa hukum korban, Mellisa Anggraini mengatakan, kontestan difoto bugil atau tanpa busana pada sesi tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berita populer lainnya pandangan pakar tentang kasus dugaan penghinaan Rocky Gerung. Ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel mendorog Rocky Gerung dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dipertemukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Artikel lain yang banyak dibaca masih dari kasus pembunuhan mahasiswa UI. Bagaimana sosok pelaku di mata orang lain menarik perhatian pembaca.
Berikut tiga berita terpopuler kanal Metro Tempo.co
1. Merasa Dilecehkan dengan Sesi Foto Tanpa Busana Miss Universe Indonesia 2023, Kontestan Lapor Polda Metro Jaya
Peserta kontes kecantikan Miss Universe Indonesia melaporkan tindak kekerasan seksual dan pelecehan yang terjadi saat sesi pengecekan tubuh atau body checking ke Polda Metro Jaya. Kuasa hukum korban, Mellisa Anggraini mengatakan, kontestan difoto bugil atau tanpa busana pada sesi tersebut.
Mellisa mengatakan kontes kecantikan tahunan itu berlangsung di Ancol, Jakarta Utara.
“Alhamdulillah sudah diterima laporan kami di SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) tadi atas dugaan tindak pidana tindak kekerasan seksual,” kata Mellisa Anggraini di SPKT Polda Metro Jaya, Senin, 7 Agustus 2023, seperti dikutip dari Antara.
Kasus dugaan kekerasan seksual itu terjadi pada 1 Agustus 2023. Para kontestan tidak tahu akan ada sesi body checking berupa foto tanpa busana. “Tiba-tiba dilakukan body checking terhadap para kontestan di luar agenda resmi," katanya.
Mellisa mengatakan tindakan panitia kontes kecantikan yang mengambil foto telanjang para peserta tersebut telah melukai martabat perempuan. Apalagi tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu kepada peserta.
“Di mana-mana orang kalau mau body checking dikasih tahu dong," katanya.
Baca selengkapnya di sini
Selanjutnya: Sorot Peran Polri, Psikolog Forensik: Bayangkan jika Rocky Gerung dan Jokowi Duduk Bersama
2. Sorot Peran Polri, Psikolog Forensik: Bayangkan jika Rocky Gerung dan Jokowi Duduk Bersama
Ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel berpendapat Polri seharusnya sudah melakukan serangkaian tindakan preventatif dalam kasus akademisi Rocky Gerung saat ini. "Tindakan preventatif agar sebutan 'BTP' tidak sampai terlontar" Kata Reza dalam keterangan tertulis kepada TEMPO pada Sabtu, 5 Agustus 2023.
Menurut Reza, Rocky Gerung telah sejak lama konfrontatif terhadap Presiden Joko Widodo. Sedangkan peran Polri yang diharapkannya itu mengacu kepada Surat Edaran Kapolri Nomor SE/6/X/2015 tentang Penanganan Ucapan Kebencian.
Di sana disebutkan, antara lain, 'setiap anggota Polri wajib memonitor dan mendeteki sedini mungkin timbulnya benih pertikaian di masyarakat. Anggota Polri juga diharapkan, 'melakukan pendekatan pada pihak yang diduga melakukan ujaran kebencian'
Langkah preventif yang dimaksud Reza antara lain, mempertemukan Rocky Gerung dan Presiden Jokowi, kemudian mencari solusi perdamaian antara keduanya. "Pertanyaannya, sudah se-intensif apa anggota Polri melaksanakan kewajiban tersebut?" ucap dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian ini.
Lebih lanjut, Reza menyebut surat edaran Kapolri itu sangat bagus karena menunjukkan Polri memprioritaskan restorative justice yang merupakan mediasi anatar pihak. Litigasi dilakukan belakangan, apabila diperlukan.
Baca selengkapnya di sini
Selanjutnya: Kisah di Balik Sosok Pelaku Pembunuhan Mahasiswa UI, Kalem dan Suka Bercanda
3. Kisah di Balik Sosok Pelaku Pembunuhan Mahasiswa UI, Kalem dan Suka Bercanda
Aksi pembunuhan mahasiswa UI (Universitas Indonesia) yang dilakukan Altafasalya Ardnika Basya, 23 tahun, kepada adik kelasnya, Muhammad Naufal Zidan, 19 tahun, menuai perhatian publik. Siapa sebenarnya Altafasalya?
Pelaku pembunuhan bernama Altafasalya selama ini dikenal sebagai sosok yang kalem. Tak hanya itu, pelaku juga memiliki cita-cita sebagai diplomat. Berikut kisah di balik sosok pelaku pembunuhan mahasiswa UI yang dihimpun Tempo.
Minta maaf dan ingin jadi diplomat
Saat ditemui Tempo di Polres Metro Depok, Sabtu, 5 Agustus 2023, Altafasalya terdiam seribu bahasa. Mahasiswa jurusan Sastra Rusia, Fakultas Ilmu Budaya UI, itu meminta maaf kepada keluarga almarhum Naufal.
"Saya ingin minta maaf, saya atas nama Altafasalya Ardnika Basya, kakak tingkat almarhum Muhamad Naufal Zidan ingin meminta maaf sebesar-besarnya pada ibu korban, bapak korban, keluarga korban, kerabat korban, teman-teman, pihak-pihak yang dirugikan, dan semua orang yang sudah saya kecewakan," ucap Altafasalya yang bercita-cita ingin menjadi diplomat itu.
Baca selengkapnya di sini