Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

TPA Cipayung Depok Kian Mengkhawatirkan, Kepala UPT: Sangat Riskan

Sampah Depok yang masuk ke TPA Cipayung itu mencapai 1.100 ton per hari.

24 Mei 2022 | 05.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah alat berat mengeruk sampah di TPA Cipayung Depok, Jawa Barat, Rabu, 11 Mei 2022. Volume sampah pasca Lebaran di Kota Depok mengalami peningkatan. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Depok - Kondisi Tempat Pemrosesan Akhir atau TPA Cipayung Depok semakin mengkhawatirkan. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) TPA Cipayung Ardan Kurniawan pesimistis tempat pembuangan sampah milik Pemerintah Kota Depok itu bisa bertahan hingga sebulan lagi. 

“Sudah sangat riskan ya, mungkin satu bulan lagi juga kita sudah pesimistis,” kata Ardan kepada wartawan di Depok, Senin, 23 Mei 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kekhawatiran Ardan itu dipicu sejumlah kejadian longsoran sampah baik skala kecil maupun skala besar. Kejadian itu menyebabkan operasional truk sampah terganggu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Minggu lalu, TPA Cipayung sempat mengalami longsor hingga menyebabkan antrean mobil pengangkut sampah dan pelayanan terganggu, itu bukan yang pertama memang, pernah ada juga longsoran-longsoran kecil,” kata Ardan.

TPA Cipayung saat ini hanya memiliki dua dari tiga kolam penampungan yang masih aktif. Kapasitas kedua kolam itu telah mencapai kurang lebih 2,5 juta kubik sampah. Idealnya, tempat sampah yang telah ada berdiri sejak tahun 80-an itu hanya dapat menampung 1,3 juta kubik.

Volume sampah itu menyebabkan gunungan sampah setinggi 20 hingga 25 meter dari atas permukaan tanah.

Dengan kondisi itu, seharusnya TPA Cipayung sudah tidak lagi bisa menampung sampah baru. Namun tempat itu adalah satu-satunya penampungan sampah di Kota Depok.

“Saat ini saja, sampah Depok yang masuk ke TPA Cipayung itu sudah sekitar 1.100 ton per hari sebelumnya mungkin 1.000 ton. Ada peningkatan,” kata Ardan.

Harapan satu-satunya adalah Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut-Nambo di Kabupaten Bogor. Jika Kota Depok dapat membuang sampah ke TPPAS Lulut-Nambo, beban TPA Cipayung dapat berkurang.

“Upaya yang sangat realistis itu adalah pengalihan pembuangan ke TPPAS Lulut-Nambo,” kata Ardan.

Tapi sampai hari ini, belum mendapatkan informasi dari Pemerintah Provinsi Jawa barat soal pembuangan sampah ke TPPAS Lulut-Nambo. 

Pemprov Jabar sebelumnya menjanjikan Kota Depok bisa membuang sampah ke TPPAS Lulut-Nambo. Janji pertama pada Oktober 2019 namun karena sarana dan prasarana belum siap, akhirnya janji kedua diberikan pada Februari 2020.

Bulan Februari 2020 kembali diundur sehingga diberikan lagi janji di bulan Februari 2022, tapi kembali diundur lagi dan sampai hari ini Depok belum bisa buang sampah ke TPPAS Lulut-Nambo. Akibatnya Kota Depok hanya bisa mengandalkan TPA Cipayung, meski sudah kritis.  

Ade Ridwan Yandwiputra

Ade Ridwan Yandwiputra

Memulai karir jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menjadi reporter yang menulis isu hukum dan kriminal sejak Januari 2024. Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus