Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) DKI Jakarta bersama Aremania dan Bonek menggelar tahlil dan doa untuk ratusan korban jiwa akibat tragedi Kanjuruhan beberapa waktu lalu.
Ketua PW GP Ansor DKI Jakarta, Muhamad Ainul Yakin SQ, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 5 Oktober 2022 menyatakan doa bersama itu dihadiri para Aremania julukan suporter Arema FC dan Bonek julukan suporter Persebaya Surabaya wilayah Jakarta pada Selasa malam.
"Innalillahi wa innailaihi rojiuun, kami kader Ansor Banser DKI Jakarta turut berduka cita mendalam kepada seluruh keluarga korban jiwa tragedi Kanjuruhan. Semoga ke depannya kejadian serupa tidak lagi terulang,” katanya seperti dikutip dari Antara.
Menurut Yakin, kekerasan tidak boleh ada dalam arena olahraga terlebih sampai harus merenggut nyawa.
"Olahraga sepak bola adalah instrumen yang dapat mengangkat harkat martabat sebuah bangsa. Tragedi Kanjuruhan telah sampai ke seluruh penjuru dunia, liga-liga dunia seperti liga Spanyol secara resmi turut mengheningkan cipta untuk tragedi Kanjuruhan sebelum pertandingan," ucap dia.
Ia berharap seluruh pihak yang bertanggung jawab dalam sepak bola melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh prosedur penyelenggaraan pertandingan sebak bola di Indonesia.
"Tragedi Kanjuruhan harus menjadi momentum titik balik evaluasi seluruh pihak penyelenggara sepak bola di Indonesia sehingga menjamin keselamatan seluruh pihak yang berkompetisi serta pendukungnya. Kita harus contoh Brazil yang bisa terkenal ke seluruh dunia karena sepak bolanya yang spektakuler," tutur Yakin.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo menyampaikan sejumlah perkembangan penyidikan Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang penonton sepak bola antara Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Dedi menyebutkan Tim Penyidik Bareskrim Polri dan Polda Jawa Timur hingga saat ini sudah memeriksa sebanyak 29 orang saksi dengan rincian 23 orang anggota Polri yang bertugas langsung saat pengamanan di Stadion Kanjuruhan dan enam orang saksi dari panitia penyelenggara, yakni Direktur PT LIB, Ketua PSSI Jawa Timur, Ketua Panpel Arema FC dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini