Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Transaksi Ganjil Relawan Basuki

20 Juni 2016 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PENGUSUTAN perkara korupsi pembahasan rancangan peraturan daerah tentang reklamasi pantai utara Jakarta terus bergulir. Bermula dari keganjilan pungutan kontribusi tambahan, Komisi Pemberantasan Korupsi menelisik dugaan pengucuran uang dari pengembang reklamasi ke Teman Ahok, relawan penyokong Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama maju lewat jalur independen. Diduga ada aliran dana miliaran rupiah.

2014

18 Maret
Basuki menggelar rapat dengan empat pengembang reklamasi dan menyepakati izin pelaksanaan reklamasi jika pengembang mengerjakan sejumlah proyek kontribusi tambahan.

10 September
Basuki resmi keluar dari Partai Gerindra, yang menyokongnya ketika maju sebagai wakil gubernur pendamping Joko Widodo.

11 November
Basuki dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi, yang terpilih sebagai presiden.

12 November
Mayoritas fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta mengancam menggunakan hak interpelasi karena pengangkatan Basuki sebagai gubernur menabrak aturan.

Desember
Basuki serta anggota staf khususnya, Sunny Tanuwidjaja, dan CEO Cyrus Network Hasan Nasbi beberapa kali bertemu membahas pembentukan organisasi relawan penyokong Ahok. Mereka kemudian membuat proposal pembentukan Teman Ahok.

23 Desember
Basuki menerbitkan izin pelaksanaan untuk Pulau G yang dikelola PT Muara Wisesa Samudra, anak usaha Agung Podomoro.

2015

Maret

Awal
Ratusan relawan menggelar aksi di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, menggalang dukungan kepada Basuki. Ini awal lahirnya Teman Ahok.

Pertengahan
Pendiri Teman Ahok diduga menerima dana Rp 700 juta, melalui Cyrus Network, dari seorang konglomerat yang diserahkan melalui Sunny Tanuwidjaja.
"Itu gosip." Hasan Nasbi
"Enggak ada itu." Sunny Tanuwidjaja

Akhir
Teman Ahok mulai mengumpulkan kartu tanda penduduk warga DKI Jakarta. Mereka mengklaim pendanaan berasal dari pinjaman Hasan Nasbi.

April

Awal
Sunny dan sejumlah petinggi Cyrus mengadakan rapat di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, membahas anggaran Teman Ahok. Disepakati nilainya Rp 30 miliar.

Pertengahan
Sunny bersama sejumlah petinggi Cyrus Network diduga mengambil uang Rp 1,3 miliar di rumah Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land di Perumahan Pantai Mutiara, Jakarta Utara.
"Enggak benar itu." Ibnu Hayat, pengacara Ariesman Widjaja
"Terserah lu mau menulis apa." Sunny Tanuwidjaja

13 Juli
Basuki berjanji maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen jika Teman Ahok bisa mengumpulkan satu juta KTP.

19 Agustus
Cyrus diduga menerima uang Rp 7 miliar bos PT Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan, lewat Sunny di kantornya di Graha Pejaten 4, Jakarta Selatan.
"Itu tak benar." Hasan Nasbi
Pengacara Aguan, Kresna Wasedanto, tak mau berkomentar.

22 Oktober
Basuki menerbitkan izin pelaksanaan reklamasi Pulau I untuk PT Jaladri Kartika Pakci, anak usaha Agung Podomoro.

Penguasa Pulau Buatan
Melalui anak usahanya, dua perusahaan pengembang properti papan atas ini menguasai proyek reklamasi pantai utara Jakarta.

1. Agung Sedayu
PT Kapuk Naga Indah

Pulau A
Status: Izin prinsip
Luas: 79 hektare

Pulau B
Status: Izin prinsip
Luas: 380 hektare

Pulau C
Status: Proses reklamasi
Luas: 276 hektare

Pulau D
Status: Proses reklamasi
Luas: 312 hektare

Pulau E
Status: Izin prinsip
Luas: 284 hektare

2. Agung Podomoro

PT Muara Wisesa Samudra

Pulau G
Status: Izin pelaksanaan
Luas: 161 hektare

PT Jaladri Kartika Pakci

Pulau I
Status: Izin pelaksanaan
Luas: 405 hektare

Upeti Pengembang

Melalui Sunny Tanuwidjaja, duit pengembang proyek reklamasi disebut-sebut sampai ke Cyrus Network. Informasi ini terungkap dari pengakuan mantan Managing Director Cyrus Network Andreas Bertoni kepada penyelidik KPK pada 15 April lalu.

Keterangan:

  • Bagian dari proposal Rp 30 miliar untuk pemenangan Basuki melalui Teman Ahok
  • Bukan bagian dari proposal Rp 30 miliar untuk pemenangan Basuki melalui Teman Ahok
  • Aliran dana dari konglomerat + Ariesman + Aguan diteruskan Sunny ke Cyrus
  • Imbalan Cyrus ke Sunny berupa mobil Honda CR-V hitam dan Toyota Avanza hitam
  • Pertengahan Mei 2015, Hasan menyalurkan Rp 500 juta ke Teman Ahok

    Konglomerat yang dekat dengan Sunny Pertengahan Maret 2015(Rp 700 juta)----> Ariesman Widjaja PT Agung Podomoro Land 14 April 2015(Rp 1,3 miliar) ----> Sugianto Kusuma PT Agung Sedayu Group 19 Agustus 2015 (Rp 7 miliar) ----> Sunny Tanuwidjaja----> Cyrus Network ----> Teman Ahok atau Hasan Nasbi

    Naskah: Anton Aprianto | Bahan: Wawancara, PDAT

  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus