Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Tulisan wartawan

Wartawan israel menulis tentang kissinger yang mengatakan sesuatu yang tidak sedap tentang pemimpin israel. wartawan indonesia memberitakan ucapan adam malik tentang pribadi pm singapura, tapi disalah artikan. (fk)

21 Februari 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ADA dua cerita yang baik untuk diperbandingkan. Cerita 1: Awal bulan ini PM Israel Yitshak Rabin berkunjung ke AS. Bertepatan dengan itu, harian Sun-Times (Chicago) membuat ringkasan sebuah buku yang bakal terbit. Isi buku itu bisa merepotkan Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger. Ditulis oleh Matti Golan, wartawan Israel bidang diplomatik dari harian Ha'aretz buku itu di antaranya mengutip omong-omong Kissinger dengan para wartawan. Banyak ucapannya yang "kurang sedap'' tentang beberapa pemimpin Israel. Termasuk tentang PM Rabin. Buku itu mengutip Kissinger mengatakan bahwa Rabin "terlalu kecil untuk jabatannya". Dengan kata lain: kurang berbobot jadi Perdana Menteri Israel. Apa yang terjadi, waktu Rabin hari itu ketemu Kissinger sendiri? Bertanyakah ia tentang omongan yang dikutip itu? Mungkin tidak. Yang jelas, Rabin (atau pembantunya) tak memberikan keterangan pers bahwa soal itu dibicarakan. Tamu Israel itu agaknya menyadari, demi hubungan baik dengan AS, tak perlu hal semacam itu direcokkan. Tak perlu Kissinger dipojokkan, hingga terpaksa membantah, misalnya: "Tuan kan cukup kenal saya, mana mungkin saya bilang begitu". Umpamanya pun Kissinger ada membantah, Rabin (atau pembantunya) tak merasa perlu mengumumkan itu ke pers: "Lihat, Kissinger membantah ucapan yang dikutip wartawan Ha'aretz". Sebab bila demikian, mungkin sekali sang wartawan membalas membuktikan bahwa apa yang dikutipnya benar. Dan Kissinger pun bakal tambah repot perasaan, dan sibuk membantah-bantah ..... Untung, hal itu tak terjadi. Rupanya Israel tak mau dapat "kemenangan" dengan cara merikuhkan Kissinger. Cerita II: Awal bulan ini juga, TEMPO (7 Pebruari) memuat wawancara dengan Menteri Luar Negeri Adam Malik. Di situ antara lain ada kalimat: "Lee Kwan Yew itu 'pedagang' ". Kata pedagang (dalam tanda kutip) itu oleh kantor berita AP, yang mengutip isi TEMPO tersebut, diterjemahkan jadi salesman. Jika dilihat keseluruhan ucapan Adam Malik, sebetulnya tak ada yang bisa dinilai sebagai ejekan terhadap pribadi PM Singapura Lee Kwan Yew. Tapi entah untuk apa, ucapan itu nampaknya dipersoalkan benar. Harian Singapura The Straits Times (12 Pebruari) mengutip penjelasan Lee Khoon Choy, Menteri Negara urusan Luar Negeri Singapura. Di situ pejabat ini menunjukkan, bahwa Adam Malik kepadanya membantah kutipan TEMPO atas ucapannya yang menyebut PM Lee "salesman" TEMPO tak ingin ikut-ikut membikin repot perasaan Adam Malik. Juga tak ingin ikut-ikut -- dengan cara licin menjatuhkan kredibilitas Menteri Luar Negeri Indonesia dalam ucapan-ucapannya kepada pers. Apalagi buat kemenangan diplomatik sebuah negeri asing dan mungkin juga kepentingan politik tertentu. Yang ingin kami jelaskan (sesuai dengan rekaman yang tidak dimaksukkan sebagai ucapan off-the-record) ialah: Adam Malik memang kepada kami tidak mengatakan Lee Kwan Yew sebagai salesman. Sebutan "pedagang " yang dikaitkan dengan Singapura, sebagaimana sebutan "petani" bila dikaitkan dengan Indonesia, sama sekali tak punya kandungan arti yang buruk. Sebutan itu hanya menjelaskan posisi perekonomian masing-masing .

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus