Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

TV Warna Terus

Penyiaran tv berwarna dikembangkan terus oleh peme rintah. Peralatan siaran hitam-putih mulai ditinggalkan. pemerintah merumuskan sistem peralatan yang memenuhi standard profesionil. (nas)

21 Februari 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

REAKSI masyarakat terhadap rencana TV berwarna memang santer --lebih dari biasa. Tapi pemerintah nampaknya jalan terus, dengan penjelasan: hanya peralatan Studio Jakarta saja yang disiapkan untuk menyiarkan TV berwarna, yakni khusus untuk siaran ibukota Jakarta dan sekitarnya. Siaran itu masih bisa ditangkap pesawat penerima TV hitam-putih. Di depan Komisi I DPR Kamis pekan lalu, Menteri Mashuri juga menjelaskan, bahwa pemerintah telah merumuskan sistem peralatan yang "memenuhi standard profesionil". Maksudnya, peralatan yang umum digunakan untuk siaran TV-di mana saja, di negeri maju atau berkembang. Peralatan itu harus mungkin untuk dikembangkan, bila kelak sudah saatnya mengembangkan siaran TV berwarna. Satu masalah pokok yang dikemukakan Menteri Penerangan ialah: pemerintah baru mengubah peralatan siaran di studio, menjadi untuk siaran berwarna, sebab peralatan siaran itu yang kini umum dipakai. Peralatan untuk siaran hitam-putih sudah ditinggalkan, walaupun produksi pesawat penerima hitam-putih masih tetap jalan. Singkatnya: anda boleh terus dengan pesawat TV hitam-putih di rumah anda. Sementara itu, Ketua Lembaga llmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof.Bachtiar Rifai di depan Komisi X (Riset) DPR Jum'at pekan lalu menyatakan, bahwa harga (pesawat penerima) TV berwarna mungkin akan murah bila semua sudah memakainya. Dewasa ini -- dan untuk masa depan yang lama keadaannya sudah tentu tak begitu tapi bisa diramalkan bahwa iklan pesawat penerima TV berwarna akan gencar. Semangat untuk memperoleh benda itu akan makin kuat. Belakangan ini pesawat penerima TV berwarna bahkan sudah mulai banyak masuk -- antara lain (atau terutama?) lewat penyelundupan. Jika diakui bahwa itu barang mewah, yang kini bisa diharapkan dari studio TVRI hanya: agar dalam siarannya nanti tak usah ada promosi buat pesawat penerima berwarna. Para pemasang iklan tentu saja akan lebih senang bila para penonton lebih banyak yang punya pesawat berwarna. Sebab iklan mereka akan tambah mencorong. Di Manila suka diselipkan pesan oleh penyiar: "Acara ini akan lebih semarak bila lewat pesawat berwarna". Itu gara-gara pemasang iklan juga. Di Jakarta, mencegah ucapan semacam itu mudah-mudahan tak terlampau sulit bagi TVRI Bagaimana di daerah? Tak semuanya merasa tak terlibat dengan perkara TV berwarna ini. Di Pontianak, misalnya. pemilik pesawat penerima TV berwarna bisa menyetel antenanya begitu rupa hingga dapat acara dari Singapura. Meskipun cuma kadang-kadang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus