Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan partainya akan membangun tradisi berdialog dengan para pakar. Hal itu dibutuhkan agar pengambilan kebijakan bisa mengedepankan ilmu pengetahuan, penelitian, dan berbagai aplikasi teknologi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia meyakini cara itu dapat meningkatkan produktivitas nasional bangsa dan memajukan Indonesia. "Agar kehidupan politik juga makin berkemajuan, maka PDI Perjuangan akan semakin intens berdialog dengan pakar berbagai disiplin ilmu," ujar Hasto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 8 Juni 2019.
Syarat mutlak kemajuan bangsa, kata Hasto, adalah mengusasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan bangsa. Ia menilai Indonesia perlu kedisiplinan, kerja keras, dan rasa percaya diri untuk mencapai hal ini.
“Maka tradisi berpengetahuan pun harus menjadi kultur Partai, termasuk di dalam menerapakan berbagai teknologi terapan oleh Tiga Pilar Partai,” kata dia.
Atas dasar ini, Hasto mengatakan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, telah meminta partai untuk membangun tradisi berdialog dengan para pakar. “Politik harus mewarnai kehidupan bagi kemajuan bangsanya. Karena itulah cakupan politik itu begitu luas. Di dalam politik itulah melekat tanggung jawab PDI Perjuangan untuk membangun masa depan," kata Hasto.
Ia mengatakan Tiga Pilar Partai Partai yakni struktural, eksekutif dan legislatif, juga didorong agar lebih akrab dengan research dan tradisi berpengetahuan. Masyarakat yang maju akan tercipta dengan terbangunnya hubungan dan kerjasama diantara asosiasi berbagai profesi ahli ilmu pengetahuan dan teknologi, aplikasi penelitian dan pengembangan, dan teknologi industri.