Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Vaksinasi Tahap Kedua di Ibu Kota Dipercepat

Pada tahap pertama, hanya 82 persen dari 131 tenaga kesehatan di Jakarta yang mendapat vaksin.

13 Februari 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tenaga kesehatan menunjukkan kartu vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Duren Sawit, Jakarta Timur, 14 Januari 2021. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • DKI telah memberikan suntikan dosis pertama kepada lebih dari 82 persen tenaga kesehatan di Ibu Kota.

  • Sebanyak 49 ribu tenaga kesehatan telah mendapat vaksinasi Covid-19.

  • Vaksinasi tahap dua kepada kelompok lansia dan pelayan publik sudah mencapai 39,1 persen.

JAKARTA – Pemerintah DKI Jakarta mempercepat pemberian vaksin Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) kepada tenaga kesehatan yang bertugas di Ibu Kota. Pada awal vaksinasi tahap kedua, pemerintah menyasar tenaga kesehatan yang berusia di atas 60 tahun. Sebelumnya, kelompok ini dikecualikan karena pertimbangan kesehatan dan keamanan. “Kami harap akan selesai bulan ini (vaksinasi tahap kedua untuk tenaga kesehatan lanjut usia),” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, di Vihara Lalitavistara, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kementerian Kesehatan sebelumnya mengalokasikan 1,5 juta dosis vaksin Sinovac—Jakarta mendapat alokasi 131 ribu dosis—untuk tenaga kesehatan, pekerja penunjang, dan mahasiswa kedokteran yang bertugas di fasilitas kesehatan. Usia penerima vaksin dibatasi antara 18 dan 59 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, jumlah tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanganan wabah hanya 112.301 orang. Bahkan angka itu kemudian menyusut menjadi sekitar 90 ribu orang karena sebagian calon dinyatakan tidak memenuhi syarat sebagai penerima vaksin. Selain batasan usia, syarat-syaratnya adalah bukan penyintas Covid-19 dan tidak memiliki penyakit bawaan atau komorbid.

Pemerintah DKI kesulitan menuntaskan vaksinasi tahap pertama karena tidak semua tenaga kesehatan antusias mendaftarkan diri. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, total tenaga kesehatan yang telah mendapat vaksin dosis pertama sebanyak 92.126 orang atau setara dengan 82 persen dari target total. Sedangkan dosis kedua telah diberikan kepada 49.042 tenaga kesehatan atau 43,6 persen.

Riza mengklaim bahwa pelaksanaan vaksinasi tahap kedua untuk tenaga kesehatan lanjut usia justru berjalan lebih cepat. “Kami telah menerima 139 ribu dosis vaksin Sinovac untuk kelompok pelayanan publik dan lansia,” katanya. Hingga berita ini ditulis, penyuntikan tahap kedua sudah mencapai 39,1 persen.

Tenaga kesehatan menjalani vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Jakarta, 20 Januari 2021. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah menargetkan penyuntikan vaksin kepada 1,48 juta tenaga kesehatan di seluruh Indonesia. Dari data tersebut, hanya 1,3 juta petugas medis yang mendatangi fasilitas kesehatan untuk mendapat vaksin. “Namun hanya satu juta tenaga kesehatan yang bisa divaksinasi atau 85 persen,” kata Budi. Sedangkan sekitar 300 ribu tenaga kesehatan tidak bisa menerima vaksin karena memiliki komorbid, penyintas Covid-19, dan tengah hamil.

Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSUP Fatmawati Loli Simanjuntak mengatakan, dari 2.732 tenaga kesehatan di rumah sakitnya, terdapat 661 orang yang dinyatakan tidak bisa divaksinasi karena alasan kesehatan. Karena itu, vaksinasi di RSUP Fatmawati tidak bisa 100 persen. “Mereka tidak dapat diberi vaksin karena ada penyakit penyerta (komorbid), seperti hipertensi, diabetes, kanker, dan autoimun. Namun yang paling banyak hipertensi,” kata dia.

Sebagai salah satu fasilitas kesehatan vaksinator, RSUP Fatmawati mengklaim telah menyuntikkan vaksin Sinovac dosis pertama kepada sekitar 80 tenaga medis lansia, yang akan dilanjutkan 28 hari kemudian. Menurut Loli, rumah sakit harus lebih berhati-hati dalam pemberian vaksin kepada lansia. “Yang pasti, kami harus lebih cermat dan hati-hati. Kami menyiapkan dua dokter di ruang resusitasi. Ambulans juga stand by. Kita lebih aware,” kata Loli.

FRANSISCO ROSARIANS | ADAM PRIREZA

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus