Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno agak mangkel atau jengkel dengan kritikan warganet terkait dengan fasilitas umum dan pelayanan publik di Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yang terakhir adalah jalur sepeda di atas trotoar di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta Selatan, yang pada bagian tengahnya ada tiang lampu. Ada warga yang membuat meme dan ledekan terhadap jalur sepeda tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalian laporkan saja terus, aktifkan saja di media sosial, kan masuk ke Citizen Reporting Mechanism, itu langsung teregister," ucap Sandiaga Uno menanggapi sindiran dan kritik yang datang silih berganti, Selasa, 31 Juli 2018.
Sandiaga Uno menegaskan dirinya terbuka menerima laporan masyarakat terkait dengan masalah penataan Jakarta melalui citizen reporting.
Menurut dia, kritik warga akan lebih cepat diterima jika disampaikan melalui situs dki.jakarta.go.id. Dalam situs tersebut, kritikan yang masuk disebut Sandiaga Uno dapat dilihat semua satuan kerja perangkat daerah atau SKPD.
Sandiaga Uno berjanji akan segera memperbaiki jalur sepeda di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, tersebut. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang ikut melaporkan ketidakberesan dalam setiap pembangunan di Jakarta.
“Nanti akan kami rapikan. Terima kasih masyarakat sudah memperhatikan,” ucapnya.
Berdasarkan pantauan Tempo pada Rabu, 1 Agustus 2018, tiang lampu listrik berdiri tegak persis di jalur sepeda di atas trotoar Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta Selatan.
Bagian bawah tiang lampu berbentuk kotak dengan ukuran sekitar 60 sentimeter itu memakan sebagian jalur sepeda. Hal itu menyebabkan sebagian jalur tak bisa dilalui pesepeda.
Beberapa pesepeda lalu-lalang melewati sisi kiri aspal jalan dari Pintu 11 Gelora Bung Karno, seberang lapak Sate Taichan Senayan menuju Senayan City. Padahal persis di kiri jalan raya tersedia jalur sepeda di trotoar berukuran sekitar 120 sentimeter.
Salah satu pesepeda bernama Nurhadiah, 43 tahun, mengaku takut dilarang bersepeda di trotoar. Dia baru mengetahui ada jalur sepeda di trotoar sepanjang Jalan Asia Afrika itu.
"Oh, iya. Saya enggak perhatiin ada jalur ini," tuturnya saat ditemui Tempo di depan Pintu 1 GBK, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu.
Menurut Nurhadiah, tiang di jalur sepeda itu menghalangi pesepeda. Pendapat serupa datang dari seorang wanita yang sedang menunggu di halte Pintu 1 GBK. Dia berujar tiang itu membuat lalu lintas pesepeda tak lancar.
"Ini mengganggu, enggak enak banget," ujar warga Jakarta Barat yang tak mau disebutkan namanya itu. "Rancangannya kayak enggak mikir gitu." Wakil Gubernur Sandiaga Uno berharap warga melaporkan persoalan ini ke situs dki.jakarta.go.id.