Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Viral Mural 404: Not Found, Ternyata Mural Ada Sejak Puluhan Ribu Tahun Lalu

Mural mirip Jokowi bertuliskan 404: Not Found viral. Ternyata seni lukisan dinding atau mural itu sudah ada sejak 30 ribu tahun lalu.

17 Agustus 2021 | 17.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) membuat mural di kawasan Tebet, Jakarta, Selasa, 10 Agustus 2021. Mural tersebut dibuat untuk menyambut Hari Kemerdekaan Negara Republik Indonesia ke-76 yang jatuh pada 17 Agustus mendatang serta memperindah kawasan tersebut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah lukisan dinding atau mural yang menampilkan wajah mirip Presiden Joko Widodo di media sosial. Dilansir dari bisnis.com, mural tersebut viral karena wajah mirip Jokowi, tepatnya di bagian mata, ditutupi dengan kain merah bertuliskan “404: Not Found”. Pihak kepolisian menganggap mural tersebut melecehkan dan menghina simbol negara. Karena itu, pembuat mural tersebut kini sedang diburu oleh polisi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa pihak pun menyayangkan hal tersebut. Para pembuat mural menyatakan bahwa tindakan penangkapan pembuat mural merupakan hal yang berlebihan. “Padahal, kami (pembuat mural) hanya menyampaikan ekspresi seni dan tidak menyinggung pihak manapun,” kata Deka Sike, Perwakilan Komunitas Mural Halfway Connection.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejak dulu, mural atau coretan di dinding memang telah menjadi salah satu media berekspresi. Dilansir dari muralform.com, sejarah mural dapat ditelusuri hingga tahun 30.000 SM. Pada tahun itu, sebuah lukisan dibuat di dinding Gua Chauvet, Prancis. Lukisan tersebut menjadi lukisan prasejarah terkenal yang dibuat di dinding gua.

Selain Gua Chauvet, pemakaman kuno di Mesir juga menyimpan banyak lukisan dinding. Dilansir dari muralform.com, pemakaman kuno di Mesir telah dipenuhi oleh mural sejak tahun 3.150 SM. Pemakaman Mesir pun menjadi tempat dengan mural paling banyak.

Cara membuat mural juga berbeda-beda tiap zamannya. Pada abad pertengahan, tepatnya abad ke-14, mural biasanya dibuat dengan menggunakan plester kering. Pada waktu itu, melukis di plester kering umumnya dilakukan dengan menggunakan teknik fresco secco. Dilansir dari britannica.com, teknik fresco secco adalah teknik melukis dengan cara mencampur pigmen warna dengan bahan pengikat organik atau kapur. Campuran bahan tersebut kemudian akan diaplikasikan pada plester kering.

Teknik fresco secco menjadi salah satu teknik mural yang populer. Meskipun demikian, teknik melukis lain pun dikembangkan seiring dengan perkembangan zaman. Pada era saat ini, salah satu teknik melukis yang kerap dipakai, terutama oleh para kaum milenial, adalah teknik marouflage. Dilansir dari oxfordreference.com, marouflage adalah teknik melukis dinding dengan cara menempelkan kanvas yang telah dilukis ke dinding. Setelah ditempelkan, kanvas akan ditekan sehingga tidak ada gelembung-gelembung udara yang menonjol dan merusak keindahan mural.

BANGKIT ADHI WIGUNA 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus