Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Wajib Pakai Masker di Bekasi, Wali Kota: Pilih Masker Kain Tiga Lapis

Wajib masker diberlakukan di Kota Bekasi karena peningkatan klaster keluarga dan kasus positif Covid-9 tanpa gejala.

28 Agustus 2020 | 15.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Siswa menggunakan masker dan pelindung wajah saat mengikuti pembelajaran tatap muka di SDN 06 Pekayon Jaya, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 3 Agustus 2020. Pemerintah setempat telah memberi izin beberapa sekolah percontohan untuk melakukan uji coba pembelajaran tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Siswa yang hadir dalam pembelajaran tatap muka hanya yang diberikan izin oleh wali murid. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi mewajibkan penggunaan masker untuk mencegah penularan Covid-19 yang kembali meningkat dalam beberapa pekan terakhir.  

Dalam Surat Edaran Wali Kota Bekasi Nomor 443.1/5303/Dinkes tentang Kewajiban Penggunaan Masker untuk Mencegah Penularan Covid-19, setiap warga diwajibkan untuk patuh terhadap protokol kesehatan terutama penggunaan masker.


"Penggunaan masker di luar rumah menjadi hal mutlak yang harus dijalankan, baik penggunaan masker medis maupun kain. Surat edaran ini ditujukan kepada Kepala OPD, camat dan lurah serta Kepala Puskesmas se-Kota Bekasi," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Jumat 28 Agustus 2020.

Rahmat Effendi mengatakan surat edaran ini dibuat sesuai rekomendasi WHO dan memperhatikan perkembangan peningkatan kasus Covid-19 kategori orang tanpa gejala serta peningkatan kasus klaster keluarga di Kota Bekasi.

Baca juga: Kota Bekasi Mau Gelar Tes Covid-19 Masif Pasca Klaster Keluarga Marak, Sebaran? 

"Pertahanan terdepan dalam upaya pencegahan penularan Covid-19 di antaranya adalah penggunaan masker oleh semua orang ketika berada di luar dan cuci tangan pakai sabun," ujarnya.

Menurut dia, protokol kesehatan mutlak harus dilakukan untuk melindungi diri dan kelompok rentan dengan tetap berada di rumah, menjaga jarak aman, sering mencuci tangan dengan sabun, dan melaksanakan etika batuk juga bersin.

Dalam surat edaran itu masyarakat juga diminta untuk selalu menggunakan masker ketika berada atau bepergian di luar rumah tanpa kecuali.

"Penggunaan masker bedah diprioritaskan untuk tenaga kesehatan dan pasien serta diganti setiap empat jam. Lalu keluarga yang merawat pasien tanpa gejala secara mandiri menggunakan masker medis dan mengganti setiap empat jam," katanya.


Masyarakat juga disarankan menggunakan masker kain tiga lapis karena terbukti efektif dalam mengurangi penyebaran tetesan.

"Sesuaikan masker dengan wajah agar pas pada saat pemakaian, pilih masker kain tiga lapis, tidak boleh memakai masker rusak atau kotor," ucapnya.

Sementara tata cara penggunaan masker, sebelum melepas masker yang digunakan disarankan untuk mencuci tangan terlebih dahulu, lalu memegang pengait maskernya. Usahakan masker menutup hidung, mulut, dan dagu serta dilarang menyentuh bagian depan masker dan lakukan pergantian masker setiap empat jam.

"Melepas masker pada bagian kaitnya, tarik masker menjauhi muka, masukkan ke dalam plastik tertutup dan cuci masker kain dengan deterjen atau sabun setidaknya sehari sekali. Hindari memakai masker longgar dan berbagai masker yang sudah dipakai. Bagi pengurus wilayah seperti Ketua RT, RW, Kader PKK dan lain-lain diminta ikut mengampanyekan dan mengingatkan warga untuk selalu menggunakan masker di luar rumah," kata Rahmat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus