Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Walau hanya sehari

Minat yang besar warga kota donggala agar kotanya dijadikan ibukota kabupaten walau hanya sehari. karena sampai saat ini ibukota kabupaten donggala masih numpang di kota palu. (kt)

11 Maret 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SAMPAI sekarang ibukota Kabupaten Donggala masih menumpang di Kota Palu. Minat warga Kota Donggala agar kotanya dijadikan ibukota kabupaten sudah tercetus melalui DPRD-GR sepuluh tahun lalu. Yaitu apabila Palu yang juga jadi ibukota Propinsi Sulawesi Tengah itu sudah dijadikan kotamadya. Tapi karena status Palu masih begitu-begitu juga, maka masyarakat Donggala tak pernah membicarakannya lagi. Tapi semenjak Dirjen PUOD Wang Suwandi beberapa waktu lalu menjanjikan beberapa buah ibukota tingkat l dan II akan dijadikan kotamadya (termasuk Palu) di awal Pelita III kelak, cita-cita warga Kota Donggala tergugah lagi. Dan soalnya sekarang: apakah kota itu sudah siap menjadi ibukota Kabupaten Donggala Tampaknya belum. Yang pasti letak kota itu sendiri tak menguntungkan. Yaitu terpencil di sebuah tanjung, sendirian menghadap Selat Makassar. Lagi pula cukup sulit dijangkau, meskipun di sini terdapat pelabuhan. Susahnya pula jika orang hendak ke Kota Donggala, harus melewati Palu karena sebagian besar penduduknya ada di bagian sebelah sana Palu. Namun keadaan Kota Donggala yang begitu rupa tak mengendorkan semangat warga kotanya untuk menjadikannya ibukota kabupaten. "Kami sudah cukup lama bersabar," kata H.M. Dahlan seorang tokoh masyarakat Donggala "kan wajar yang namanya Kabupaten Donggala ibukotanya Donggala." Bahkan seorang pemuka masyarakat lainnya, H. Husen Badjamal, dengan berapi-api meminta "biar hanya sehari saja, yang penting hasrat kami terpenuhi." Parigi Selain soal letak, kesulitan Kota Donggala adalah karena Kota Parigi ibukota Kabupaten Parigi itu, juga menghendaki hal serupa. Kota di pantai timur menghadap Teluk Tomini itu memang lebih memungkinkan. Terutama jika Trans Sulawesi sudah menjadi kenyataan, kota ini akan menjadi persinggahan penting, ke utara maupun ke selatan. Lebih-lebih ke Kota Palu sendiri. Tapi jika Kota Parigi lebih dulu mendapat giliran menjadi ibukota kabupaen, apakah masyarakat Donggala tak akan protes ke mana-mana? Ini pula sulitnya. Untuk mencari jalan eengah, agaknya Nazaruddin Pakedo SH, Kepala Bahagian Hukum Kantor Bupati Donggala mengajukan usul. "Yang paling aman ialah jika wilayah Kabupaten Donggala dibagi dua," ucapnya "sebagian tetap seperti sekarang dengan Donggala sebagai Ibukotanya, sedangkan daerahnya yang di pantai timur disatukan menjadi wilayah Kabupaten Parigi sebagai ibukota." Begitukah Agaknya masih lama baru terjawab, karena Kota Palu sendiri belum berstatus kotamadya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus