DUA buah pusat perdagangan terbakar dalam waktu hampir
bersamaan. Satu dialami Bandung Mini Mart di Jalan Dr. Tjipto
Bandung 21 Pebruari. Sebuah lagi daerah perdagangan Kebun Sayur
di Balikpapan pada malam hari berikutnya.
Kebakaran di Bandung selain menghanguskan kompleks pertokoan itu
juga menewaskan 7 orang berikut beberapa orang yang luka-luka
terbakar. Mereka yang meninggal itu terdiri dari pelayan-pelayan
toko yang tidur di tingkat atas pertokoan yang belum lama
didirikan itu. Ketika kebakaran terjadi mereka sedang tidur
pulas.
Beberapa orang yang tinggal di sekitar Bandung Mini Mart
mengatakan api berasal dari kortsluiting listrik. Tapi hal ini
dibantah oleh Yusuf Buntu, salah seorang pimpinan pertokoan itu.
Karena katanya, baru setahun yang lalu listerik di sana
diperbaiki.
Sumber api juga sedang diselidiki sebagai penyebab kebakaran di
Kebun Sayur, jantung perdagangan di kota minyak Balikpapan itu.
Menurut pejabat-pejabat Balaikota Balikpapan api berasal dari
korsluiting listerik di Toko Nasional. Tapi beberapa orang
korban kebakaran yang berdagang tak jauh dari toko itu menduga
kuat api berasal dari dupa atau lilin yang dinyalakan Nan Sun,
penghuni Toko Nasional, karena masih merayakan hari besar Cap Go
Meh.
Tapi dari manapun juga api berasal, kebakaran itu telah
menghanguskan hampir 500 buah toko berikut tempat tinggal
pemiliknya. Beberapa mobil pemadam kebakaran yang mendapat
bantuan dari Pertamina dan perusahaanperusahaan asing di kota
itu, tak mampu memadamkan api dengan cepat karena
padatnya,bangunan di daerah itu. Kebakaran itu berakhir setelah
api merembet selama 8 jam dan menelan kerugian lebih dari Rp 5
milyar.
Bom
Kobaran api yang begitu lama mcmang agak mengherankan warga kota
Balikpapan. Sebab beberapa hari sebelumnya di kota itu
dilangsungkan latihan pengamanan kota. Antara lain bagaimana
cara menghadapi demonstrasi, kejahatan dan juga memadamkan
kebakaran. Dalam latihan itu juga diperlihatkan sebuah
helikopter menjatuhkan bom pemadam api apabila unit-unit pemadam
lainnya tak berhasil. Namun dalam kebakaran yang sungguh-sungguh
dan terbesar dalam sejarah kota itu, tak terlihat helikopter.
"Helikopternya ada, tapi mencari bomnya tidak dapat," kata
seorang pejabat Pertamina di depan Gubernur Wahab Syahrani
ketika meninjau sisa-sisa kebakaran itu esok harinya.
Akibat kebakaran itu bukan hanya para korban yang menderita,
tapi juga agaknya kas balaikota. "Daerah Kebun Sayur termasuk
penghasil utama pendapatan daerah," ujar seorang pejabat
Balaikota Balikpapan. Namun, dengan kejadian ini, apakah rencana
walikota untuk meremajakan pertokoan yang sudah tua itu akan
berjalan lancar? Pelaksanaan itu selama ini selalu terhalang
jika sampai pada soal pembongkaran dan penyediaan kapling baru.
"Tahap pertama diadakan inventarisasi dulu," ucap Walikota
Balikpapan, H. Asnawi Arbain ketika ditanyakan soal peremajaan
itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini