Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Warga Soal Ramalan Jakarta Tenggelam: Tiru Belanda dan Tambah Area Penyerapan

Prediksi Jakarta tenggelam tak sampai 30 tahun lagi tengah menjadi sorotan publik bahkan dunia internasional.

4 September 2021 | 08.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ramalan Jakarta tenggelam tengah menjadi sorotan public bahkan dunia internasional.

Terbaru, Kepala Dinas Sumber Daya Air (Kadis SDA) Yusmada Faizal mengungkap bahwa kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, berpotensi tergenang sedalam 4,6 meter di tahun 2050 jika pemerintah tidak mengatasinya. Saat ini, Muara Baru sudah berada 1 meter di bawah permukaan air laut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tidak hanya itu, beberapa wilayah lain di Jakarta Utara juga berpotensi tergenang seperti wilayah Kamal Muara minus 3 meter di bawah permukaan laut, Pluit minus 4,35 meter, Gunung Sahari minus 2,9 meter, Tanjungan minus 2,1 meter, Ancol minus 1,7 meter, Marunda minus 1,3 meter, dan Cilincing minus 1 meter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Aurelia (21) seorang mahasiswi arsitektur yang tinggal di Kelapa Gading, Jakarta Utara berpendapat bahwa ancaman itu disebabkan karena kurangnya wilayah penyerapan.

“Perkerasan [jalanan] di Jakarta udah kebanyakan sih. Penghijauannya kurang tegas juga makanya ya buat area penyerapan kurang,” katanya saat dihubungi pada Jumat, 3 September 2021.

Menurutnya, Pemprov DKI harus memperketat peraturan untuk Koefisien Daerah Hijau (KDH) dalam suatu pembangunan dan juga selama bangunan itu berdiri.

Hendry (21), seorang mahasiswa arsitektur yang tinggal di Kelapa Gading, Jakarta juga berpendapat demikian. Yakni terlalu banyaknya bangunan-bangunan tinggi yang menyebabkan penurunan muka tanah.

“Terus karena pompa air tanah yang berlebihan juga, dan pastinya climate change,” katanya saat dihubungi pada Jumat, 3 September 2021.

Aristo (21), mahasiswa hukum yang tinggal di Kepala Gading, Jakarta Utara sebut Pemprov DKI harus tiru Belanda dalam mengendalikan aliran air.

“Lakukan apa yang Belanda lakukan. Belanda kan sudah di atas sea level negaranya. Salah satunya dengan bikin waduk,” katanya saat dihubungi pada Jumat, 3 September 2021.

Dalam satu abad terakhir, Belanda pernah mengalami ancaman banjir serius. Namun negeri kincir angin itu telah menjadi model penanganan banjir bagi dunia internasional.

Beberapa caranya dalam mengatasi masalah itu dengan membangun banyak tanggul, penghalang, dan pompa bisa diterapkan di Ibu Kota buat mengerem potensi Jakarta tenggelam.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus