Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Wartel, wartel

Ny.niniek wijayanti, pemilik 2 restoran dan toko batik di kawasan malioboro.membuka warung pos dan telekomunikasi.bagi pemakai jasa di atas rp 25 ribu, disediakan bonus snack.pembeli batik, korting 10%.

15 September 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wartel, Wartel SEKALI merengkuh dayung, dua tiga urusan untung. Inilah kiat Nyonya Niniek Wijayanti, pemilik Warung Pos dan Telekomunikasi (Warpostel) Mirota di Yogyakarta. Sejak diresmikan, akhir bulan lalu, warpostelnya di kawasan Malioboro itu terbilang laris. Ternyata, pemilik dua restoran dan toko batik ini memberi iming-iming bagi pemakai jasa telkom yang dikelolanya. "Kami menyediakan bonus satu kotak berisi sepuluh macam snack untuk pemakai jasa telkom seharga Rp 25 ribu ke atas," kata Tommy, putra sulung Niniek, kepada R. Fajri dari TEMPO. Sedangkan bagi para pemakai jasa telkom yang sudi mampir di toko disediakan kupon korting 10% kalau mau membeli batik. Bonus lain masih ada. Yakni, air mineral dingin atau panas. Hasilnya, ada saja yang memanfaatkan jasa telepon, teleks, telegram, facsimile, dan benda-benda pos. Rata-rata 20 orang tiap hari yang tertangguk. Sebagian besar adalah pelancong bule yang lalu-lalang di sepanjang Malioboro. Nyonya Niniek memakai dua cewek manis yang fasih berbahasa Inggris. Daya tarik untuk singgah di warung telkom ini juga menggiurkan meski hanya sekadar melepas dahaga. Airnya gratis, kan? Dan itu belum perlu dipelototi. Bahkan, menurut Tommy, para tetangganya-kalau haus -- selalu mampir ke sana. Tidak cuma tetangga, tapi sering pula serombongan anak muda datang pada tengah hari. Maksudnya, sih, untuk interlokal. Tapi yang menelepon cuma satu, yang selebihnya santai menikmati ruangan berpendingin seraya mereguk minuman cuma-cuma. Lain lagi ulah para turis. Suatu siang, mampir lima orang asal Prancis. Seorang di antaranya menemui cewek petugas warung, minta sambungan internasional ke Paris. Empat temannya menyerbu ke galon air mineral yang diberi label free. "Ini ide bagus. Kami bisa menghemat duit untuk minum," ujar Trolet Guy. Pegawai dinas pos di Paris ini baru saja jalan kaki dari Keraton Yogya bersama konco-konconya. Kepalang basah, dia pikir, tanpa canggung ia mengisi penuh termos yang dibawanya. Ia langsung menenggaknya. Lalu diisinya lagi, sampai tiga kali. Belum berjalan sebulan, sudah 50 orang yang kebagian kotak bonus. Akan halnya para pemakai jasa telkom yang tidak mencapai Rp 25 ribu, masih disediakan kesempatan. Maksudnya, jika kelak terkumpul sampai sejumlah itu, mereka baru dapat jatah bonus. "Nakal juga kalian. Agar orang terus menggunakan telepon di wartel ini, kalian janjikan bonus khusus," komentar Harun, orang Medan yang sedang mengunjungi putranya yang kuliah di Yogya. Botul, bah. Ed Zoelverdi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus