Wartel, Wartel SEKALI merengkuh dayung, dua tiga urusan untung. Inilah kiat Nyonya Niniek Wijayanti, pemilik Warung Pos dan Telekomunikasi (Warpostel) Mirota di Yogyakarta. Sejak diresmikan, akhir bulan lalu, warpostelnya di kawasan Malioboro itu terbilang laris. Ternyata, pemilik dua restoran dan toko batik ini memberi iming-iming bagi pemakai jasa telkom yang dikelolanya. "Kami menyediakan bonus satu kotak berisi sepuluh macam snack untuk pemakai jasa telkom seharga Rp 25 ribu ke atas," kata Tommy, putra sulung Niniek, kepada R. Fajri dari TEMPO. Sedangkan bagi para pemakai jasa telkom yang sudi mampir di toko disediakan kupon korting 10% kalau mau membeli batik. Bonus lain masih ada. Yakni, air mineral dingin atau panas. Hasilnya, ada saja yang memanfaatkan jasa telepon, teleks, telegram, facsimile, dan benda-benda pos. Rata-rata 20 orang tiap hari yang tertangguk. Sebagian besar adalah pelancong bule yang lalu-lalang di sepanjang Malioboro. Nyonya Niniek memakai dua cewek manis yang fasih berbahasa Inggris. Daya tarik untuk singgah di warung telkom ini juga menggiurkan meski hanya sekadar melepas dahaga. Airnya gratis, kan? Dan itu belum perlu dipelototi. Bahkan, menurut Tommy, para tetangganya-kalau haus -- selalu mampir ke sana. Tidak cuma tetangga, tapi sering pula serombongan anak muda datang pada tengah hari. Maksudnya, sih, untuk interlokal. Tapi yang menelepon cuma satu, yang selebihnya santai menikmati ruangan berpendingin seraya mereguk minuman cuma-cuma. Lain lagi ulah para turis. Suatu siang, mampir lima orang asal Prancis. Seorang di antaranya menemui cewek petugas warung, minta sambungan internasional ke Paris. Empat temannya menyerbu ke galon air mineral yang diberi label free. "Ini ide bagus. Kami bisa menghemat duit untuk minum," ujar Trolet Guy. Pegawai dinas pos di Paris ini baru saja jalan kaki dari Keraton Yogya bersama konco-konconya. Kepalang basah, dia pikir, tanpa canggung ia mengisi penuh termos yang dibawanya. Ia langsung menenggaknya. Lalu diisinya lagi, sampai tiga kali. Belum berjalan sebulan, sudah 50 orang yang kebagian kotak bonus. Akan halnya para pemakai jasa telkom yang tidak mencapai Rp 25 ribu, masih disediakan kesempatan. Maksudnya, jika kelak terkumpul sampai sejumlah itu, mereka baru dapat jatah bonus. "Nakal juga kalian. Agar orang terus menggunakan telepon di wartel ini, kalian janjikan bonus khusus," komentar Harun, orang Medan yang sedang mengunjungi putranya yang kuliah di Yogya. Botul, bah. Ed Zoelverdi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini