Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah video pidato seorang profesor teologi bernama Pierre Gilbert menyebut efek vaksinasi dapat mengubah manusia jadi zombie pada tahun 1995, diunggah akun media sosial Instagram ini [arsip]. Dia mengklaim bahwa umat manusia akan menciptakan infeksi yang disengaja di masa depan lalu masyarakat akan dipaksa untuk menjalani vaksinasi wajib.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, isi video mengklaim bahwa kristal cair akan ditambahkan ke dalam vaksin, yang akan tetap berada di sel otak manusia. Kristal akan menjadi sensor mikro untuk medan elektromagnetik yang akan mengontrol perilaku manusia. melalui gelombang frekuensi rendah ini, manusia tidak akan bisa berpikir anda akan merubah menjadi zombie, pembicara mengutip contoh Rwanda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Benarkah vaksinasi dapat mengubah manusia jadi zombie?
PEMERIKSAAN KLAIM
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa video yang dibagikan tersebut berasal dari video pengkhotbah kristen sekaligus yang mempercayai teori konspirasi, Pierre Gilbert, pada 1995. Pierre menyatakan bahwa pada tahun 2000 manusia akan berubah menjadi zombie melalui vaksinasi dan dunia akan berakhir.
Video itu pernah beredar pada masa pandemi COVID-19 tahun 2021. Namun jutaan vaksin COVID-19 telah diberikan kepada manusia dan klaim tersebut tidak pernah terbukti bahwa manusia akan menjadi zombie dan dunia berakhir.
Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim di atas dengan penelusuran Google dan mewawancarai Epidemiolog asal Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman dan merujuk pada artikel cek fakta yang dibuat organisasi pemeriksa fakta independen lainnya.
Pierre Gilbert sesungguhnya seorang ahli di bidang pengobatan alternatif meliputi terapi tulang (chiropractor), akupuntur serta terapi dengan pengobatan natural (naturopath). Dia menganggap dirinya sebagai pengikut eskatologi atau cabang teologi yang mempelajari ajaran tentang keterbatasan dunia dan manusia bergantung pada dogma agama tertentu.
Dikutip dari AFP, video yang dibagikan adalah kutipan dari pidato Pierre Gilbert pada tahun 1995 yang videonya sudah dihapus di Youtube. Dalam pidato lengkapnya, Gilbert menjelaskan bagaimana dia membayangkan akhir dunia berdasarkan Alkitab.
Kristal cair yang disebutkan oleh Pierre Gilbert adalah wujud materi yang sekaligus mempunyai sifat cair dan kristal (padat). Kondisi ini dapat dideteksi baik pada organisme hidup maupun pada teknologi seperti monitor LCD.
Kristal cair tidak dapat dipengaruhi oleh medan elektromagnetik. Kristal cair bukanlah reseptor medan elektromagnetik. Mereka adalah struktur kristal yang mengubah orientasi di bawah pengaruh suhu dan tekanan. Selain itu, perlu diperhatikan bahwa tergantung pada kondisi fisiknya, tidak mungkin juga untuk menanamkannya ke dalam otak dan mengendalikan pemikiran manusia.
Menurut ahli kimia dan peneliti kristal cair Amerika yang terkenal, Glenn Brown kepada AFP, tidak ada hasil penelitian yang dapat membuktikan kemampuan kristal cair untuk mengendalikan pikiran manusia. Oleh karena itu, kristal cair merupakan bagian integral dari tubuh manusia. Mereka tidak bereaksi terhadap medan magnet, dan dengan menggunakannya tidak mungkin mengendalikan seseorang atau "mengubahnya menjadi zombie".
Adapun genosida Rwanda yang disebutkan oleh Pierre Gilbert diambil di luar konteks dan tidak ada hubungannya dengan vaksinasi. Genosida di Rwanda pada tahun 1994 bukanlah akibat dari "zombifikasi" melainkan karena krisis politik. Rwanda mengalami masalah etnis yang belum terselesaikan dan menjadi perang saudara.
Presiden Hutu di Rwanda dibunuh pada tanggal 6 April 1994, setelah itu orang Hutu mulai memusnahkan kelompok etnis kedua di negara itu, Tutsi. Perkiraan jumlah korban genosida berkisar antara 800.000 hingga 1 juta. PBB membentuk pengadilan internasional mengenai masalah Rwanda untuk mengadili para pelaku genosida.
Menurut Dicky Budiman, cara kerja vaksin dirancang untuk melatih sistem kekebalan tubuh agar mengenali melawan patogen tertentu seperti virus atau bakteri. Kandungan dalam vaksin di antaranya antigen yang bekerjanya dengan cara yang aman untuk menstimulasi respon imun tanpa menyebabkan penyakit itu sendiri.
“Jadi tidak ada mekanisme biologis atau ilmiah yang memungkinkan vaksin mengubah manusia menjadi zombie,” kata Dicky kepada Tempo.
Selain itu, lanjutnya, dari sisi keamanan, semua vaksin yang digunakan secara resmi sudah melalui uji klinis ketat dalam beberapa tahap untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya. Selain itu, proses persetujuan digunakan dalam program vaksinasi itu melibatkan pengawasan berbagai Lembaga, baik itu di global seperti WHO termasuk nasional seperti badan POM di Indonesia.
Salah satu pencapaian terbesar dalam dunia kesehatan masyarakat berkat adanya program vaksinasi di dunia dan Indonesia yang termasuk sudah berhasil adalah pemberantasan penyakit seperti cacar atau polio. Bukti di lapangan, sudah sangat sulit mencari anak yang kakinya kecil akibat polio. Beda sekali dengan era-era sebelum tahun 80-an.
“Jadi kalau mendengar klaim yang seperti ini atau tidak masuk akal tentang vaksin, segera tanyakan pada ahli kesehatan atau rujukan sumber terpercaya diantaranya melalui media-media cek fakta,” kata Dicky.
Menurut Our World in Data per 12 Agustus 2024, vaksin COVID-19 telah digunakan jutaan dosis di seluruh dunia dengan negara-negara terbesar meliputi Cina, India, Amerika Serikat, Brazil, Indonesia, Bangladesh, Pakistan dan lain-lain.
Vaksin COVID-19 memiliki efek samping yang jarang terjadi tapi tidak ada yang mengubah manusia menjadi zombie.
KESIMPULAN
Hasil verifikasi Tempo tentang klaim vaksinasi dapat mengubah manusia jadi zombie adalah keliru.
Video yang dibagikan tersebut berasal dari video pengkhotbah kristen sekaligus yang mempercayai teori konspirasi, Pierre Gilbert, pada 1995. Pierre menyatakan bahwa pada tahun 2000 manusia akan berubah menjadi zombie melalui vaksinasi dan dunia akan berakhir.
Video itu pernah beredar pada masa pandemi COVID-19 tahun 2021. Namun jutaan vaksin COVID-19 telah diberikan kepada manusia dan klaim tersebut tidak pernah terbukti bahwa manusia akan menjadi zombie dan dunia berakhir.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Cek Fakta Tempo telah hadir selama lima tahun membantu publik menghadirkan informasi yang sesuai fakta, serta melawan misinformasi dan disinformasi. Kami membutuhkan masukan Anda agar cek fakta Tempo terus relevan menjawab kebutuhan pembaca serta menghadapi tantangan disinformasi yang semakin kompleks. Semoga Anda bisa meluangkan waktu selama 5 menit untuk mengisi survei pada tautan ini.
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]