Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BPS: Nilai Ekspor Indonesia pada Mei 2022 Turun Dibanding Bulan Sebelumnya

Menurut BPS, penurunan nilai ekspor bulan lalu dipengaruhi larangan ekspor CPO.

23 Juni 2022 | 18.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa nilai ekspor Indonesia pada Mei 2022 sebesar US$ 21,51 miliar. Nilai itu menurun 21,29 persen dibanding nilai ekspor bulan sebelumnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sedangkan jika dibandingkan capaian tahun lalu, nilai itu naik 27 persen. Namun pertumbuhan itu mengalami perlambatan. Untuk diketahui, nilai ekspor April 2022 mampu meningkat hingga 47,76 persen dibanding hasil di tahun sebelumnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tren penurunan bulanan ini sebenarnya juga terjadi pada tahun lalu seperti tampak pada diagram interaktif di atas. Saat itu, ekspor Indonesia pada Mei 2021 bernilai US$ 16,93 miliar, menurun dari US$ 18,49 miliar di bulan sebelumnya.

Komoditas nonmigas tetap menjadi andalan ekspor Indonesia dengan sumbangsih sebesar US$ 20,01 miliar, menurun dari US$ 25,89 miliar di bulan sebelumnya. Sementara komoditas migas mencatatkan kenaikan nilai ekspor menjadi US$ 1,50 miliar dari US$ 1,43 miliar di bulan sebelumnya.

Untuk diketahui, pemerintah sempat memberlakukan larangan ekspor minyak goreng dan bahan baku minyak goreng selama tiga pekan, yakni sejak 28 April hingga 23 Mei lalu. Kebijakan itu diambil menyusul harga minyak goreng yang naik.

Larangan itu berdampak pada penurunan nilai ekspor crude palm oil (CPO) hingga US$ 2 miliar lebih. Secara bulanan, nilai ekspor CPO menurun 87,72 persen, sedangkan secara tahunan menurun 87,54 persen.

“Pada Mei 2022, komoditas utama ekspor Indonesia mengalami penurunan secara bulanan, penurunan terdalam terjadi pada ekspor minyak kelapa sawit atau CPO,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto, pada konferensi pers bertanggal 15 Juni 2022.

Pelarangan itu juga mempengaruhi nilai ekspor pada sektor industri pengolahan serta sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Dua sektor itu mengalami penurunan nilai ekspor bulanan masing-masing sebesar 25,93 persen dan 25,92 persen. Namun, sektor industri pengolahan masih menyumbang nilai ekspor terbesar, yakni 65,73 persen dari nilai ekspor bulan lalu.

Faisal Javier

Faisal Javier

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus